Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (Persero) memulai proyek peningkatan kapasitas dan mutu produk atau “refinery development masterplan program” (RDMP) pada Kilang Balikpapan, Katim dari semula 260.000 menjadi 360.000 barel per hari.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Senin (25/4) mengatakan, pihaknya dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PP) telah menandatangani kontrak proyek pembangunan apartemen untuk keperluan proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan.
“Proyek senilai Rp497 miliar ini menandai dimulainya RDMP Kilang Balikpapan yang dilaksanakan oleh Pertamina,” katanya.
Penandatanganan kontrak pembangunan apartemen dilakukan Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dan Direktur Pemasaran dan SDM PP I Wayan Karioka di Kantor Pusat Pertamina.
Apartemen tersebut akan menjadi pengganti rumah dinas pekerja Kilang Balikpapan Pertamina, yang lahannya akan menjadi lokasi proyek RDMP.
Menurut Wianda, PP diumumkan sebagai pemenang lelang proyek apartemen Kilang Balikpapan pada 15 April 2016.
“Proyek apartemen setinggi 24 lantai ini akan berisi 300 unit dengan target penyelesaian selama 11 bulan terhitung mulai 25 April 2016 sampai 24 Maret 2017,” ujarnya.
Sementara itu, Rachmad Hardadi mengatakan, proyek RDMP Balikpapan yang dilaksanakan secara mandiri oleh Pertamina bisa menjadi pembangunan kilang tercepat di dunia.
“Dengan target operasi secara komersial pada akhir 2019, maka artinya pada kuartal kedua 2019, tahapan ‘mechanical completion’ atau konstruksi RDMP Balikpapan sudah harus tuntas dalam waktu hanya tiga tahun. Belum ada di dunia ini, lama pengerjaan kilang kurang dari empat tahun, sehingga apabila tuntas nanti, RDMP Balikpapan akan jadi yang pertama,” katanya.
Selain Balikpapan, program peningkatan kapasitas dan mutu produk kilang RDMP Pertamina juga dilakukan di Kilang Cilacap (Jateng), Balongan (Jabar), dan Dumai (Riau).
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan