Seorang anak berjalan pulang usai menjala ikan di anak Sungai Batanghari, Desa Pudak, Kumpeh Ulu, Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (30/7). Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi menyebutkan berdasarkan hasil penelitiannya pada 2015 terdapat 25 parameter yang telah mencemari air Sungai Batanghari, di antaranya kandungan bakteri e-coli dan logam berat berbahaya merkuri akibat limbah rumah tangga dan aktivitas pertambangan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – LSM Balifokus menilai aktivitas pertambangan yang mengakibatkan pencemaran merkuri di Republik Indonesia dinilai merugikan sektor perekonomian di Tanah Air hingga lebih dari Rp12 miliar per tahun.

“Pencemaran merkuri dari manapun sumbernya dapat mengakibatkan kerugian ekonomi,” kata peneliti Balifokus Krishna Zaki dalam acara diskusi di Jakarta, Rabu (8/3).

Menurut Krishna Zaki, pencemaran merkuri dapat berdampak kepada menurunnya IQ (tingkat kecerdasan) di suatu komunitas yang ke depannya juga akan bisa mengurangi potensi ekonomi nasional suatu negara. Bahkan, menurut dia, sebuah penelitian memperkirakan bahwa setiap penurunan angka IQ akan menyebabkan kerugian ekonomi hingga sekitar 19.000 dolar AS.

Balifokus menyoroti bahwa salah satu sumber yang menyebabkan pencemaran merkuri adalah pertambangan emas skala kecil, yang merupakan 37 persen sumber pencemaran merkuri global.

“Di Indonesia, 57 persen emisi merkuri dari pertambangan emas skala kecil, dan di Indonesia ada lebih dari 500 ribu pekerja di pertambangan emas skala kecil,” paparnya.

Tambang emas skala kecil banyak menggunakan merkuri…

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka