Jakarta, Aktual.com — Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) ‘bergabung’ dengan ribuan bidan di Istana Negara, Senin (28/9). AGRA menolak tegas aksi monopoli tanah yang berlangsung diseluruh wilayah di Indonesia pada pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Aksi AGRA disampaikan koordinatornya, Muhammad Ali, digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) yang jatuh pada 24 September 2015. Aksi mundur beberapa hari karena pada hari jatuhnya HTN bertepatan dengan Idhul Adha.
“Aksi ini kita laksanakan serentak, bukan hanya di Jakarta. Aksi digelar di 18 propinsi,” tegas Ali di sela-sela aksi.
Menurutnya, isu yang diangkat dalam aksi di 18 provinsi adalah masifnya monopoli tanah. Dimana, monopoli tanah ini pada gilirannya melahirkan konflik berkepanjangan yang rakyat kecil menjadi korbannya.
“Kita kritik kepada program land reform Jokowi, karena land reform Jokowi yang akan membagikan 9 juta hektar, ini ketika kita pelajari betul, ternyata dia bukan bagian dari land reform,” ucap dia.
“Memang dia bagikan tanah, tapi itu melalui skema transmigrasi yang ujung-ujungnya sama, monopoli tanah. Transmigrasi itu hanya kedok,” lanjut Ali.
Artikel ini ditulis oleh: