Jakarta, Aktual.com – Bencana tanah longsor menutup jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) tepatnya di Dukuh Jarak Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Senin, sehingga menyebabkan arus lalu lintas kedua arah macet total.

Menurut Tumar (50) warga Desa Jrakah Boyolali peristiwa tanah longsor di jalur SSB tepatnya di Dukuh Jarak Desa Jrakah Boyolali pada Minggu (22/1) malam, berasal dari tebing setinggi 50 meter yang longsorannya menutupi jalan setinggi sekitar 1,5 meter. Namun, kata Tumar kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Tumar mengatakan polisi bersama masyarakat setempat hingga Senin pagi ini, gotong royong menyingkirkan longsoran dari jalan dengan cara manual, sambil menunggu alat berat datang ke lokasi.

Menurut Tumar akibat tanah longsor tersebut kendaraan baik dari arah Boyolali maupun Magelang harus mengantre panjang menunggu sampai jalan bisa dilewati lagi.

Namun, ada sebagian kendaraan roda empat yang nekat melintasi meski dibantu dengan didorong warga setempat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali AKP Marlin Supu Payu di lokasi kejadian mengatakan pihaknya bersama warga setempat sudah berusaha menyingkirkan longsoran sejak pukul 01.00 WIB hingga sekarang, sehingga tanah yang menutup jalan sudah agar berkurang.

Menurut Marlin Supu Payu pihaknya untuk sementara menutup jalur bagi kendaraan dari Boyolali menuju Selo agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di lokasi kejadian.

“Kerja sama dengan warga setempat bergotong royong dengan alat manual menyingkirkan material longsoran hingga pukul 08.00 WIB,” kata Marlin.

Sejumlah kendaraan roda empat sudah mulai bisa melintas meski harus pelan-pelan dan dipandu warga setempat.

“Kami sudah menghubungi pemilik alat berat untuk menyingkirkan tanah longsaran, tetapi hingga sekarang belum ada yang datang ke lokasi, karena kemungkinan jarak yang cukup jauh.

Kendati demikian, Marlin mengimbau kepada masyarakat untuk sementara agar menghindari jalur Selo hingga kondisi normal kembali.

Selain itu, Marlin juga mengimbau masyarakat yang mengendarai kendaraan roda dua meski di pedesaan agar tetap memakai helm untuk perlindungan keselamatan pengendara sendiri.

“Saya banyak melihat pengendara motor di Selo tidak menggunakan helm,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka