Jamaah calon haji menaiki tangga pesawat Garuda Indonesia saat pemberangkatan kloter pertama Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/8). Sebanyak 4.459 calon haji dari 11 kloter sembilan embarkasi, Medan, Batam, Padang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Lombok dan Makassar diberangkatkan ke Arab Saudi. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Middle East Respiratory Syndrome (MERS) CoV merupakan virus yang menyebabkan penyakit pernapasan pada sejumlah orang di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.

Kebanyak orang yang terinfeksi MERS CoV memiliki penyakit parah dan radang paru-paru, bahkan setengah dari mereka bisa menyebabkan meninggal dunia.

Kondisi cuaca dan suhu yang berbeda harus menjadi perhatian para jamaah haji Indonesia. Para jamaah haji harus lebih menjaga kesehatannya selama berada di tanah suci. Karena, berbagai penyakit berisiko dialami oleh para jamaah haji, termasuk MERS CoV.

Meskipun MERS CoV tidak mudah menyebar antar manusia, ada baiknya para jamaah haji memperhatikan hal tersebut dan sebisa mungkin harus melakukan pencegahan. Terlebih, peziarah seperti jamaah haji yang tinggal dan berpergian dari waktu ke waktu mungkin berisiko terinfeksi.

Lalu bagaimana cara mencegah atau menangkal virus tersebut. Berikut tips untuk para jamaah haji Indonesia dalam menghindari penyakit MERS CoV yang dilansir dari laman Nsw.gov.au:

Hal yang perlu diperhatikan adalah, jamaah haji dengan mencuci tangan mereka sesering mungkin. Selain itu, tidak menyentuh mulut, hidung atau mata dan menghindari kontak dengan orang sakit.

Kemudian jamaah haji juga harus menggunakan masker ditempt umum sesuai intruksi Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang telah merekomendasikan. Menghindari kontak langsung dengan unta, menghindari daging unta tidak matang dan tidak minum susu unta mentah.

Selanjutnya, para jamaah haji Indonesia harus memperhatikan kesehatannya ketika berpergian di Semenanjung Arab. Langsung mencari perawatan medis jika mengalami demam, batuk dan sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kembali dari ibadah haji.

Selanjutnya perlu diingat, sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk melindungi para jamaah haji terhadap Mers CoV.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu