Menurutnya, lahan sawit milik warga Gampong Titi Poben seluas sekitar 20 hektare tersebut telah terdapat pohon sawit yang mayoritasnya telah berbuah pasir.

Dikatakan, saat menjalankan misinya, PT Asdal justru tidak menumbangkan pohon sawit milik warga tersebut, melainkan terus menanam sawit di sela-sela pohon sawit milik warga setempat.

“Cara mereka (PT Asdal) biasanya memang seperti itu, tetap membiarkan pohon sawit warga di lokasi lahan mereka. Tapi PT Asdal justru terus menanam sawit di lahan yang sama hingga akhirnya lahan tersebut diduga akan dikuasai oleh mereka,” kata Adi Samridha.

Berdasarkan hasil rapat beberapa waktu lalu, lanjut Adi, ratusan masyarakat Gampong Titi Poben berencana akan menggelar aksi protes besar-besaran dalam waktu dekat ini dengan cara mencabut kembali pohon sawit yang telah ditanam PT Asdal tersebut.

Masyarakat setempat, kata dia, menghindari aksi protes dilakukan secara sendiri-sendiri atau hanya melibatkan beberapa orang saja, sebab pengalaman sebelumnya, beberapa warga yang terlibat aksi protes di lapangan justru dilaporkan ke polisi dan dijebloskan ke penjara.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka