Jakarta, Aktual.com — Seluas 250 hektar tanaman jagung di Desa Mampuak I dan Mampuak II Kecamatan Teweh Timur gagal panen, akibat kemarau yang melanda daerah setempat dalam hampir dua bulan terakhir.

“Sebagian besar tanaman jagung milik masyarakat itu mengalami buah kerdil karena kekeringan sehingga tak bisa dipanen,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Minggu (9/8).

Budi mengatakan, tanaman jagung di kedua desa tersebut merupakan tanaman masyarakat April-September 2015 untuk Desa Mampuak I seluas 100 hektare dan Mampuak II sekitar 150 hektare.

Meski di kedua desa itu gagal panen, namun tanaman jagung hibrida varietas Asia di Desa Liju Kecamatan Teweh Timur seluas 50 hektare masih bisa panen. “Tanaman jagung yang gagal panen itu karena terlambat musim tanamnya, selain itu tidak ada sumber mata air untuk mengairi lahan perkebunan warga,” kata dia.

Budi menjelaskan, tahun ini pihaknya melakukan penanaman ‘pajale’ atau padi sawah, jagung dan kedelai seluas 1.530 hektare di sejumlah lahan sentra pertanian di lima dari sembilan kecamatan. “Usia tanaman yang mengalami kekeringan antara 15 sampai 20 hari, sebagian sudah berbuah dan sisa lainnya masih tumbuh batang,” katanya.

Menurut Budi, tanaman padi sawah yang memakai sistem irigasi teknis yang mengalami keringan yakni seluas 1.035 hektare tersebar di Kecamatan Teweh Selatan, Gunung Timang, Montallat dan Teweh Timur.

Sedangkan tanaman jagung di Kecamatan Teweh Timur seluas 300 hektare serta kedelai di Kecamatan Teweh Selatan dan Teweh Tengah 175 hektar. “Saat ini tanaman yang mengalami kekeringan selain jagung, juga padi sawah dan kedelai,” katanya.

Untuk tanaman padi sawah dan kedelai masih bisa diselamatkan, namun dengan pertumbuhan kurang normal meski dilakukan peminjaman pompa sumber air untuk mengambil air. Sedangkan tanaman jagung kemungkinan akan mati karena di sekitar lokasi tidak ada sumber mata air sehingga tidak bisa di lakukan pompa air.

“Guna mengantisipasi dampak kemarau pada musim tanam tahun depan, kami akan mengusulkan program pompanisasi secara menyeluruh,” kata Budi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu