Jakarta, Aktual.com – Mungkin kebanyakan orangtua tidak menyadari bahwa mereka telah mengabaikan si kecil. Sebenarnya, mengabaikan anak tak hanya sekadar tidak memberikannya kasih sayang. Tentu saja semua orangtua akan mencurahkan semua kasih sayangnya pada anak-anaknya. Namun, hal ini juga berkaitan dengan pemenuhan semua kebutuhan anak, dari kebutuhan fisik, kesehatan, pendidikan, dan emosional.

Anak yang kurang perhatian orangtua, biasanya cenderung mengalami berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun mental, gangguan kognitif, kekurangan gizi, bermasalah dalam berperilaku, dan bahkan lebih parah bisa mengancam kehidupan dan keselamatannya

Dilihat dari kebutuhan si kecil, Anda bisa dibilang mengabaikannya bila melakukan hal berikut ini:

Kelalaian fisik: tidak memenuhi kebutuhan dasar anak, yang mencakup kebersihan, kelayakan pakaian, nutrisi, atau tempat tinggal.

Kelalaian medis: menunda perawatan medis yang diperlukan anak.

Pengawasan yang tidak memadai: tidak merawat anak di rumah, tidak melindungi anak dari bahaya sehingga anak merasa tidak aman, menitipkan anak dengan pengasuh yang tidak sesuai dan memadai.

Kelalaian emosional: melakukan kekerasan pada anak, orangtua melakukan penyalahgunaan zat, tidak memberikan kasih sayang atau dukungan emosional.

Kelalaian dalam pendidikan: mengabaikan kebutuhan sekolah anak atau tidak menyekolahkan anak.

Tanda-tanda anak kurang perhatian dari orangtuanya

Ada banyak tanda yang dapat menunjukkan kemungkinan anak yang diabaikan atau kurang perhatian orangtua, seperti:

Anak sering tidak masuk sekolah atau bolos.

Anak terlihat menggunakan pakaian atau seragam yang layak; seperti terlihat kusut, kotor, atau robek.

Anak melakukan tindakan pencurian, meminta uang secara paksa kepada temannya, atau meminta makanan pada tetangga atau temannya.

Kebersihan tubuh anak tidak terawat, seperti bau badan atau rambut kusut.

Anak terlihat sangat kurus dan lemah.

Anak cenderung nakal atau berperilaku aneh dan tidak rasional atau sebaliknya sangat pendiam.

Anak melakukan penyalahgunaan obat atau alkohol.

Anak tidak diawasi oleh orangtua atau pengasuh di rumah.

Apa yang Anda lakukan jika melihat situasi ini?

Mungkin kebanyakan orangtua tidak menyadari bahwa mereka telah mengabaikan si kecil. Sebenarnya, mengabaikan anak tak hanya sekadar tidak memberikannya kasih sayang. Tentu saja semua orangtua akan mencurahkan semua kasih sayangnya pada anak-anaknya. Namun, hal ini juga berkaitan dengan pemenuhan semua kebutuhan anak, dari kebutuhan fisik, kesehatan, pendidikan, dan emosional.

Anak yang kurang perhatian orangtua, biasanya cenderung mengalami berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun mental, gangguan kognitif, kekurangan gizi, bermasalah dalam berperilaku, dan bahkan lebih parah bisa mengancam kehidupan dan keselamatannya

Dilihat dari kebutuhan si kecil, Anda bisa dibilang mengabaikannya bila melakukan hal berikut ini:

Kelalaian fisik: tidak memenuhi kebutuhan dasar anak, yang mencakup kebersihan, kelayakan pakaian, nutrisi, atau tempat tinggal.

Kelalaian medis: menunda perawatan medis yang diperlukan anak.

Pengawasan yang tidak memadai: tidak merawat anak di rumah, tidak melindungi anak dari bahaya sehingga anak merasa tidak aman, menitipkan anak dengan pengasuh yang tidak sesuai dan memadai.

Kelalaian emosional: melakukan kekerasan pada anak, orangtua melakukan penyalahgunaan zat, tidak memberikan kasih sayang atau dukungan emosional.

Kelalaian dalam pendidikan: mengabaikan kebutuhan sekolah anak atau tidak menyekolahkan anak.

Tanda-tanda anak kurang perhatian dari orangtuanya

Ada banyak tanda yang dapat menunjukkan kemungkinan anak yang diabaikan atau kurang perhatian orangtua, seperti:

Anak sering tidak masuk sekolah atau bolos.

Anak terlihat menggunakan pakaian atau seragam yang layak; seperti terlihat kusut, kotor, atau robek.

Anak melakukan tindakan pencurian, meminta uang secara paksa kepada temannya, atau meminta makanan pada tetangga atau temannya.

Kebersihan tubuh anak tidak terawat, seperti bau badan atau rambut kusut.

Anak terlihat sangat kurus dan lemah.

Anak cenderung nakal atau berperilaku aneh dan tidak rasional atau sebaliknya sangat pendiam.

Anak melakukan penyalahgunaan obat atau alkohol.

Anak tidak diawasi oleh orangtua atau pengasuh di rumah.

Hellosehat.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta