Itu adalah gol internasional ke-85nya, membuat ia melampaui rekor penyerang Hungaria Ferenc Puskas, di mana hanya Ali Daei asal Iran yang mengungguli dia dengan 109 gol.
Maroko, pada penampilan perdananya di putaran final dalam rentang waktu 20 tahun, mampu menyatukan kembali kekuatan dan memperlihatkan hal positif di sektor serangan, di mana Hakim Ziyech dan Nordin Amrabat kerap menguasai bol namun Portugal secara umum mampu bertahan dengan baik untuk membatasi bahaya.
Amrabat begitu marah karena tidak mendapatkan penalti setelah berduel dengan Raphael Guerreiro dan segenap anggota timnya juga terbakar emosinya.
Pelatih Herve Renard juga gusar ketika ia meminta peninjauan Video Asisten Wasit (VAR) terhadap insiden itu, yang membuat Amrabat memiliki luka bekas injakan di perutnya yang ia tampilkan agar semua orang dapat melihatnya.
Maroko merupakan tim yang dominan pada babak kedua dan Portugal bersyukur kiper Rui Patricio mampu melakukan penyelamatan fantastis terhadap sundulan Younes Belhanda, sedangkan sepakan Medhi Benatia melambung di atas mistar gawang ketika ia memiliki peluang pada menit ke-60.
Bagaimanapun, Portugal mampu mempertahankan keunggulan dan akan melengkapi penampilan di fase grup dengan melawan Iran, sedangkan Maroko akan berhadapan dengan Spanyol, keduanya dimainkan pada 25 Juni.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid