Sejumlah anak bermain di halaman tempat penampungan eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/1). Selama di penampungan, anak-anak dari anggota eks-Gafatar tersebut akan diberi pendampingan guna mengembalikan kondisi psikis mereka dan rencananya mereka akan ditampung selama 3 hari di asrama itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menyatakan perlu partisipasi elemen masyarakat secara lebih dalam menangani anak-anak pengungsi eks-Gafatar.

“Terutama untuk kebutuhan dasar anak-anak seperti pampers, susu, bubur, buku-buku anak, dan media permainan,” kata Asrorun, di Jakarta, Jumat (29/1).

Langkah darurat yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial cukup baik, tetapi perlu partisipasi elemen masyarakat secara lebih banyak.

“Pelaku usaha dan lembaga filantropi juga perlu hadir untuk mengerahkan sumber dayanya,” ucap Asrorun.

Ia menambahkan, ditemukan beberapa anak mengalami sakit panas sehingga butuh penanganan khusus.

“Ada juga yang berkebutuhan khusus sehingga Kemenkes perlu lebih optimal menanganinya,” ujar dia.

Pihaknya secara khusus mmbuka posko perlindungan anak di titik pengungsian di Asrama Haji, Jakarta Timur didukung oleh Kementerian Sosial dan elemen relawan dari masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara