Jakarta, Aktual.com – Solidaritas untuk Pergerakan Aktifis Indonesia (Suropati) menduga ada intervensi atas dimutasinya Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI, Efdinal.

“Kalau kita lihat, ini pasti ada intervensi,” ujar koordinator Presidium Suropati, Aditya Iskandar, kepada Aktual.com, Selasa (9/2).

Adit menilai ada ketidakwajaran dari mutasi Efdinal. Lantaran belum lama ini Efdinal baru saja membeberkan indikasi kerugian negara sebesar Rp191 hingga Rp484 miliar atas pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI di APBD-perubahan 2014. Suatu tindakan yang membuat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berang.

Agar kecurigaan tidak terus berkembang, Aditya mendesak BPK RI menjelaskan alasan mutasi diagonal Efdinal itu. “Kalau kinerja baik, tidak melakukan hal-hal yang memalukan dan tindak pidana, kenapa harus dicopot? Semua pejabat publik harus ada dasar untuk dicopot,” ucap dia. Sambung dia, “Kalau (mutasi) seperti itu (tanpa sebab jelas), itu motif politik berarti,” imbuhnya.

Ketimbang dimutasi, menurut Adit, seharusnya Efdinal justru mendapat apresiasi atas kontribusinya di DKI. “Kalau kita lihat rekam jejak Efdinal itu, wajib kita sebagai masyarakat, pemerintahan, mengapresiasi pejabat publik yang menjalankan tugasnya dengan baik, dengan serius,” paparnya.

Lanjut dia, “Rakyat juga harus membentengi, melakukan advokasi, kalau ada upaya-upaya mencopot dia.”

Pasca dicopotnya Efdinal, posisi Ketua BPK DKI diisi Syamsuddin yang sebelumnya menjadi Kepala Auditorat VA Auditorat Keuangan Negara V. Pelantikannya digelar Selasa (9/2) siang. Efdinal selanjutnya menjadi pejabat fungsional saja.

Artikel ini ditulis oleh: