Jakarta, Aktual.com – Keyakinan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipertaruhkan dalam penanganan kasus dugaan korupsi Sumber Waras. Berbagai kalangan mulai menduga lembaga antirasuah tidak lagi bekerja secara profesional dan takluk pada kekuatan politik.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hifayatullah, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan berpendapat ‘pisau’ KPK seakan tumpul kalau berhadapan dengan kepentingan politik yang kuat. Padahal menurut dia, semestinya KPK berdiri tegak dan independen. Tidak ‘terkontaminasi’ oleh cukong dan bandar politik yang bersekongkol dengan elite atau pejabat.
“KPK harus menegakkan hukum meskipun besok pagi langit runtuh. Tidak ada satupun anak negeri yang mendapat perlakuan istimewa atau kebal hukum,” kata dia kepada Aktual.com, di Jakarta, Minggu (13/3).
Lagipula, ujar dia, hasil audit investigasi BPK sudah pernah diumumkan ke publik mengenai adanya kerugian negara dari pembelian lahan Sumber Waras oleh Pemprov DKI di APBD-P 2014. Sehingga, kalau KPK konsisten, temuan BPK harusnya ditindaklanjuti sampai tuntas. “KPK mesti menelusuri (temuan BPK) itu,” ucap dia.
Lanjut Pangi, kekhawatiran publik saat ini ke KPK adalah kalau lembaga itu bekerja berdasarkan desakan dan tekanan opini publik. “Kalau ini dibiarkan maka ada resiko dan konsekuensi besar akan terjadi, sehingga membuat cuaca politik tak stabil,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta