Jakarta, Aktual.co —Masih ingatkah Anda dengan peristiwa pembantaian Virginia Tech?
Dimana dalam kejadian itu terjadi dua peristiwa, dimana penembakan terpisah yang dilakukan oleh seorang Mahasiswa berusia 23 tahun, bernama Cho Seung-Hui yang dilakukan pada tanggal 16 April 2007 lalu, di Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia, Blacksburg,Virginia, Amerika Serikat.
Pejabat pemerintah, pihak Universitas, Kepolisian, maupun pihak media menyebutkan jumlah korban tewas dalam peristiwa Virginia Tech ini sebanyak 32 orang, termasuk sang pelaku penembakan, dan menjadikan peristiwa ini sebagai penembakan sipil paling berdarah dalam sejarah di Amerika Serikat.
Bahkan dari kabar yang beredar itu, salah satu korban dari peristiwa Virginia Tech ini terdapat salah seorang mahasiswa berkebangsaan Indonesia. Korbannya adalan Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan (34 tahun) asal Medan, Sumatera Utara, Mahasiswa Doktoral di Fakultas Teknik Sipil.
Diketahui pria asal Sumut satu ini tercatat sebagai salah satu Mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia, Blacksburg,Virginia, AS.
Sementara itu, sang pelaku yang diidentifikasikan bernama Cho Seung-Hui(23), yakni seorang berkebangsaan Korea Selatan yang tinggal di Virginia sebagai penduduk tetap Amerika Serikat. Ia tiba di AS bersama keluarganya saat berusia delapan tahun pada 1992 silam.
Selama menetap di ‘Negeri Obama’, lelaki asal Korea Selatan tersebut menetap di Centreville, Virginia, sebuah suburbia dari Washington, D.C. Ia belajar di SMA Westfield di Chantilly, Virginia dan lulus pada 2003. Korban Erin Peterson dan Reema Samaha lulus dari Westfield pada 2006, tapi dirinya tidak diketahui apakah Cho mengenal mereka.
Cho adalah seorang mahasiswa S1 pada tahun terakhirnya, dalam studi Bahasa Inggris. Seorang juru bicara Virginia Tech melukiskannya sebagai orang yang ‘introped’, dan menyatakan bahwa sekolah mengalami kesulitan untuk mencari informasi tentang dirinya. Cho tinggal di Harper Hall, asrama di sebelah barat dari West Ambler Johnston.
Artikel ini ditulis oleh:
