Awan hitam menggelayut di langit Jakarta, Jumay (11/11/2016). Kepala BMKG Andi Eka Sakya menyatakan, cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia akan berlangsung hingga Februari 2017.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tri Handoko Seto menyebut BPPT selalu ingin yang terbaik dalam memberikan layanan teknologi termasuk pemanfaatan Teknik Modifikasi Cuaca untuk mengatasi polusi udara Jakarta.

“Untuk hal ini kami semangat jika DKI memang mau benar menerapkan teknologi anak bangsa, yakni teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara di wilayah DKI Jakarta,” ungkap Tri Handoko Seto via pesan instan di Jakarta, Jumat (5/7).

Pria yang biasa disapa Seto ini juga menekankan bahwa pihaknya berupaya menyampaikan upaya mitigasi terhadap polusi udara di DKI ini, guna membantu DKI menjelaskan kepada masyarakat supaya tidak resah.

“Karena Teknologi Modifikasi Cuaca  (TMC) untuk polusi udara baru pertama kali diadakan, kita rilis sebagai upaya kita membantu DKI menjelaskan kepada masyarakat supaya tidak resah,” lanjutnya.

Kembali menanggapi pernyataan Gubernur DKI yang menginginkan adanya solusi jangka pendek dan panjang. Seto menyebut bahwa TMC sudah terbukti berhasil dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meminimalisir kabut asap, dalam berbagai operasi TMC di wilayah Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan.

“Pak Anies menginginkan solusi terhadap polusi udara yang matang untuk jangka panjang. Sedangkan kan TMC sudah matang untuk jangka pendek, seperti mengatasi kebakaran hutan dan lahan, sebagai upaya mitigasi bencana,” ujar dia.

Sejalan dengan itu kemajuan TMC, aplikasi pada berbagai sektor, seperti pengurangan polusi udara Jakarta layak untuk diterapkan.

Lebih lanjut terkait periode penerapan TMC yang disebutkan sebelumnya, Seto menyebut bahwa itu adalah hasil rapat tim BBTMC BPPT dengan tim TGUPP DKI.

“Itu hasil rapat. Sesuai yg disampaikan pihak DKI. Karena DKI butuh cepat. DKI dalam hal ini diwakili oleh TGUPP minta TMC dilakukan sebelum tanggal 15 Juli dimana tanggal itu anak-anak sudah mulai masuk sekolah, dan kita siap,” ujar dia.

Seto pun lantas yakin bahwa Pemprov DKI pasti menginginkan solusi teknologi yang terbaik untuk menjadi upaya mitigasi dalam mengatasi polusi udara ke depan.

“Prinsipnya, kami BPPT selalu siap mendukung DKI dan seluruh pemda, serta memberikan layanan teknologi modifikasi cuaca untuk berbagai tujuan kesejahteraan masyarakat, termasuk mengurangi polusi udara yang dapat membahayakan warga,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan