Langkat, Aktual.com – Banjir yang merendam dua kecamatan di wilayah Teluk Aru yaitu kecamatan Sei Lepan dan kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, selain dikarenakan faktor hujan juga diakibatkan tanggul yang ada jebol sepanjang 15 meter hingga kini belum diperbaiki.
“Kami masih bertahan di lokasi pengungsian karena banjir masih merendam rumah warga,” kata salah seorang warga korban banjir, Sei Lepan Yuni, di Sei Lepan, Sabtu (27/5).
Yuni menjelaskan kondisi tanggul yang jebol itu berada di desa Lama Sei Lepan, baru dua tahun ini selesai dikerjakan dengan menggunakan dana APBD Provinsi Sumatera Utara.
Akibat curah hujan yang cukup tinggi akhirnya tanggul tersebut jebol sepanjang 15 meter merendm ratusan rumah, lahan pertanian, perkebunan terendam banjir hingga sekarang ini.
“Pada awalnya hanya merendam tiga desa yang berada di kecamatan Sei Lepan yaitu desa Harapan Baru, desa Lama Baru dan desa Harapanya Jaya,” katanya.
Karena curah hujan yaang terus semakin tinggi banjir sekarang ini semakin meluas dan kini melanda kawasan desa Securai Utara, Pelawi Utara dan Pelawi Selatan di kecamatan Babalan.
Camat Sei Lepan Faisal Matondang menjelaskan dari perkiraan BMKG dan BPBD Langkat curah hujan di daerah ini masih akan terus terjadi hingga tujuh hari kedepan ini.
Sehingga pihaknya masih mengkhawatirkan curah hujan tinggi air bisa bertahan dan bisa mengancam jalur lintas Sumatera Utara menuju Aceh maupun sebaliknya.
Diharapkan BPBD Langkat melaporkan soal tanggul jebol itu kepada pemerintah provinsi Sumatera Utara karena adanya proyek tanggul yang dibiayai dari dana tersebut.
Selain itu dengan perbaikan cepat ketinggian air yang ada dapat terasi sehingga bisa secepatnya surut, warga tidak jadi korban lagi.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: