Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai Islam Sinkretik jadi salah satu senjata ampuh menangkal paham radikal. Secara keseluruhan, menurut Tito ada tiga hal yang jika disatukan akan menjadi perisai kuat melawan radikalisme.
“Pancasila harus diintensifkan sebagai ideologi. Pengembangan ideologi yang sinkretik juga harus dilakukan. Ketiga adalah ideologi demokrasi,” papar Tito dalam sebuah seminar, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (8/4).
Menurutnya, ada dua Islam Sinkretik di Tanah Air. Ada Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Keduanya memang memiliki pengembangan tentang Islam yang berbeda.
“Kalau NU ada Islam Nusantara, kalau di Muhammdiyah ada istilah Islam yang berkemajuan. Mereka adalah Islam moderat yang bisa menandingi (radikalisme),” jelasnya.
Di samping itu, polisi lulusan Akademi Kepolisian pada 1987 ini mengakui kalau radikalisme tidak bisa hilang. Maka dari itu harus dideteksi sejak dini.
“Radikalisme tidak akan hilang jika kita hanya menangkap atau membunuh pelaku,” pungkasnya. (M Zhacky Kusumo)
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby