Menurutnya, penangkapan ini merupakan upaya pencegahan agar kelompok JAD tidak melakukan aksi terorisme lagi di Indonesia.

“Penangkapan ini merupakan upaya pencegahan. Sehingga tidak timbul lagi aksi bom bunuh diri dan timbul aksi teror lainnya. Dimana teror mereka menyerang kepolisian,” papar Martinus.

Nama kelompok JAD kerap disebut sebagai aktor aksi terorisme di Indonesia. Aksi terakhir yang disebut kepolisian dilakukan oleh kelompok ini adalah serangan teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, 24 Mei 2017 lalu.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber aparat antiteror, JAD adalah kelompok yang dipimpin oleh Aman Abdurahman yang kini mendekam di penjara. Aman juga kerap disebut sebagai pemimpin de fakto seluruh pendukung ISIS di Indonesia.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby