GPI
GPI

Jakarta, Aktual.com – Ketua Bidang Sosial dan Politik Gerakan Pemuda Islam (GPI), Eko Saputra, menilai tindakan penangkapan terhadap kawan-kawan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilakukan pihak kepolisian pada saat menjelang tengah malam di Sekretariat Pengurus Besar HMI, terlihat seperti cara PKI saat melakukan penculikan.

Bahkan, cara yang di lakukan oleh pihak kepolisian tersebut sangat di sayangkan dan disesalkan oleh berbagai pihak dan kalangan, tidak terkecuali pihak pemerintahan dan kepolisian sendiri.

“Saya berasumsi bahwa saat ini pemerintahan Jokowi sedang mencoba membangkitan kembali sisa PKI dan komunis di Indonesia,” terang Eko kepada Aktual.com, Jumat (11/11).

Upaya membangkitkan kembali komunis di Indonesia itu terlihat dari jargon politik nasional yang didengungkan pemerintahan Jokowi yakni ‘Revolusi Mental’. Jargon yang dilakukan komunis pertama kali dikeluarkan oleh salah satu tokohnya bernama Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih populer dengan sebutan DN AIDIT.

Selain upaya membangkitkan gaya komunis, lanjut Eko, lawatan Presiden Joko Widodo ke markas Komando Pasukan Khusus pada Kamis 10 November 2016 dan bertepatan dengan Hari Pahlawan kemarin adalah bentuk ketakutan yang dialami Presiden.

“Demonstrasi akbar 4 November 2016 berimbas pada kekhawatiran Jokowi pada kursi Presiden yang di dudukinya saat ini,” jelasnya.

“Jokowi seakan coba memperingatkan rakyat dan kaum muslim bahwa dia punya pasukan yang siap kapan saja digunakan untuk menghalau demonstran atau mungkin untuk membantainya,” sambung Eko.

Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan