Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo untuk melaporkan mutasi perwira tinggi (pati) Polri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/9). Kapolri memastikan mutasi sejumlah perwira tinggi Polri termasuk Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso yang akan bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Anang Iskandar. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyatakan pihaknya mempunyai waktu seminggu untuk memproses sembilan orang terduga terosis yang di tangkap di lima tempat berbeda pada 19-20 Desember.

“Ini akan kami proses, kami punya waktu seminggu. Nanti akan kita lepas atau ditahan,” kata Kapolri di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin.

Hal tersebut, ia sampaikan dalam konferensi pers setelah melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung Australia George Brandis bahas masalah keamanan jelang akhir tahun.

Kapolri menjelaskan pihaknya pada 19-20 Desember melakukan penggeledahan dan penangkapan terduga teroris berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya akhir bulan lalu terkait rencana aksi teror.

“Ada juga info dari Australian Federal Police (AFP), Federal Bureau of Investigation (FBI), dan Singapore Intelligence Service (SIS). Kami temukan bahan peledak yang siap dirakit dalam penggeledahan itu. Namun, tidak spesifik pada natal atau tahun baru terkait serangan itu,” tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodi Haiti menyatakan pihaknya telah menangkap sembilan orang terduga teroris di lima tempat berbeda antara lain di Cilacap, Tasikmalaya, Sukoharjo, Mojokerto, dan Gresik pada 19 sampai 20 Desember 2015.

Meraka antara lain R, YS, AR, ZA, MKH, TP, IM, JA, dan AK.

“Mereka ini ada yang eks Jamaah Islamiyah (JI) dan ada juga korelasinya dengan ISIS,” kata Kapolri.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby