Pelalawan, aktual.com – Tanoto Foundation, sebuah lembaga filantropi independen bersama mitra usahanya menyerahkan sebanyak 145 unit konsentrator oksigen kepada Pemerintah Provinsi Riau, Rabu (25/8/2021), di Pekanbaru untuk mengatasi kekurangan pasokan oksigen medis sehubungan dengan masih tingginya kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Bantuan diterima oleh Gubernur Riau, Drs H Syamsuar dari Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Mulia Nauli yang mewakili Tanoto Foundation didampingi manajemen PT Asia Pacific Rayon (APR), Asian Agri dan PT Sari Dumai Sejati (Apical Group).
“Bantuan konsentrator oksigen ini sangat penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit sehingga dapat bermanfaat bagi para pasien yang saat ini sedang berjuang melawan COVID-19,” ujar Syamsuar, saat serah terima bantuan di Balai Pauh Janggi, Kompleks Gubernuran Riau, Pekanbaru.
Syamsuar mengharapkan bantuan konsentrator oksigen tersebut dapat dimanfaatkan terutama di fasilitas kesehatan yang jauh dari ibukota kabupaten. Sebab, di sana juga sangat membutuhkan oksigen.
“Saya menghimbau untuk kepada semua masyarakat untuk terus waspada. Protokol kesehatan harus kita jadikan kebiasaan dalam hidup kita sehari-hari. Kami juga akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi tiada henti kepada masyarakat terkait protokol kesehatan,” tutur Syamsuar.
Untuk diketahui, konsentrator oksigen ini akan disalurkan ke berbagai rumah sakit yang ada Kabupaten dan Kota di Riau, di antaranya RSUD Madani Pekanbaru, RSUD Petala Bumi Pekanbaru, RSUD Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, RSUD Puri Husada Tembilahan, RSUD dr RM Pratomo Bagan Siapi-api, RSUD Dumai, RSUD Selasih Pelalawan, RSUD Tengku Rafian Kabupaten Siak, RSUD Bangkinang, RSUD Kuantan Singingi, RSUD Kepulauan Meranti.
“Saya mengharapkan ini dapat dimanfaatkan terutama konsentrator oksigen tadi untuk puskesmas yang jauh dari ibukota kabupaten karena disana yang membutuhkan oksigen,” harap Gubri.
Gubri sangat mengapresiasi perhatian dari Tanoto Foundation beserta mitra usahanya dari grup APRIL, RAPP, APR, Asian Agri dan Apical yang telah membantu pemerintah dalam menangani kasus COVID-19 di Provinsi Riau.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami berterina kasih atas bantuan konsentrator oksigen dari Tanoto Foundation bersama mitra usahanya kepada masyarakat untuk disalurkan kepada sejumlah rumah sakit yang ada di Riau,” kata Gubri.
Direktur RAPP, Mulia Nauli mengatakan bantuan konsentrator oksigen ini merupakan wujud komitmen Tanoto Foundation bersama mitra usahanya untuk mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 dan mereka yang terdampak terutama di masa sulit saat ini. Ia menambahkan perusahaan terus berupaya semaksimal mungkin untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen di tanah air demi menyelamatkan nyawa pasien COVID-19.
“Kami berharap semoga bantuan konsentrator oksigen ini dapat mengatasi kekurangan pasokan oksigen dan bisa menyelamatkan nyawa para pasien yang sedang berjuang melawan COVID-19,” kata Mulia.
Sejak awal Juli 2021 lalu, Tanoto Foundation bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan membantu mengatasi kekurangan pasokan oksigen akibat kenaikan kasus COVID-19. Sebanyak 500 ton oksigen cair produksi PT RAPP telah disalurkan ke rumah sakit yang berada di sejumlah daerah di Indonesia.
Kemudian pada awal Agustus 2021 lalu, sebanyak 3.000 unit konsentrator oksigen diserahkan kepada Kemenkes yang diterima langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Alat konsentrator oksigen ini diterbangkan langsung dari Guangzhou, Tiongkok dengan pesawat sewa khusus ke tanah air. Alat konsentrator oksigen tersebut memiliki kapasitas 10 liter per menit dan mudah digunakan dengan tenaga listrik. Penggunaan konsentrator oksigen ini akan bermanfaat lebih banyak bagi pasien COVID-19.
Sebagai informasi, di awal kemunculan kasus COVID-19 tahun 2020 lalu, Tanoto Foundation juga mendonasikan sebanyak 1.000.000 masker medis, 1.000.000 sarung tangan, 100.000 alat pelindung diri (APD) dan 30.000 pelindung mata bagi para tenaga kesehatan di Indonesia. Donasi tersebut diserahkan saat Indonesia sedang mengalami krisis pasokan peralatan medis.
Reporter : Ikhwan Nur Rahman
Artikel ini ditulis oleh:
Nusantara Network