Jakarta, Aktual.com — Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bonds semakin diminati investor Jepang. Hal ini terlihat dari besarnya pembelian Samurai Bonds yang tidak bergaransi mencapai 45 persen.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro terkejut dengan apresiasi Jepang terhadap Samurai Bonds yang tidak mendapat jaminan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Pasalnya, selama ini penerbitan Samurai Bonds di Jepang selalu dijamin oleh JBIC karena investor di pasar keuangan Jepang sangat konservatif.
“Sudah USD1 miliar keluar, yang membuat kami surprise dalam artian bagus adalah yang ambil unguaranted (tidak bergaransi) itu sampai 45 persen. Selama ini samurai bond kan harus digaransi,” ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8).
Sebelumnya, pemerintah mencoba 20 persen Samurai Bonds yang tidak bergaransi. Namun, permintaannya di luar perkiraan tersebut.
“Artinya investor Jepang sudah semakin nyaman dengan bond kita tanpa harus di garansi. Artinya bagus kan cost buat investor juga jadi lebih baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak 2009 pemerintah telah tiga kali menerbitkan Samurai Bonds. Pada penerbitan perdana, pemerintah mengantongi 35 miliar yen dari emisi Samurai Bonds, lalu meningkat menjadi 60 miliar yen pada 2010, dan 60 miliar yen pada 2012.
Samurai Bonds sendiri merupakan salah satu dari empat instrumen pembiayaan defisit fiskal yang direncanakan dalam rancangan APBN-P 2015. Selain itu ada global bonds, sukuk global, dan euro bonds.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka