Jakarta, Aktual.co — Dalam rangka penghematan dan efisiensi anggaran, Menteri BUMN Rini Soemarno berencana menjual gedung Kementerian BUMN. Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng mengatakan hal tersebut memungkinkan saja jika berdasarkan pada tingkat kebutuhan. Sementara melihat butuh tidaknya itu tergantung struktur organisasinya. Tanri menilai jumlah 250 pegawai itu sudah terbilang banyak dan sesuai dengan kapasitas gedung.

“Saya waktu menjabat sebagai Menteri, waktu itu total pegawai saya ada sekitar 150 orang dan saya pikir 250 orang itu sudah banyak,” kata Tanri saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Selasa (16/12).

Sementara itu, di tempat berbeda, Anggota DPR RI komisi VI Misbakhun menuturkan bahwa menjual aset negara itu tidak bisa hanya dengan alasan penghematan dan ruang yang terlalu besar karena ruang yang kosong itu harusnya bisa dimanfaatkan lembaga lain yang kekurangan ruang kerja.

“Kalaupun gedung tersebut dijual ke Pemda DKI Jakarta, apakah dengan begitu pemerintah pusat bisa memperoleh keuntungan dari APBD DKI? bagaimana bisa? Kas pemda dengan kas negara pemerintah pusat itu adalah kantong kiri kantong kanan. Karena sistem pemerintahan kita adalah pusat-daerah. Bukan pemerintahan federal dengan pihak negara bagian,” ujarnya.

Untuk diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan gedung kantor yang berada di Jl.Medan Merdeka Selatan 13 Gambir, Jakarta Pusat itu dinilai tidak efisien dan terlalu besar. Alasannya untuk mengatasi operasional cost, karena gedung yang memiliki 21 lantai itu terlalu besar untuk jumlah seluruh pegawainya yang sebanyak 250 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka