Dari kiri ke kanan, Barista Trainer menjelaskan proses pembuatan dan penyajian kopi kepada General Manager Fine Food & Beverage PT Sukanda Djaya Fennie Jong, General Manager Bali Branch Nares Changsamlee dan Area Sales Manager Beverage & Equipment Robby C. Mooy usai peresmian  pembukaaan beverage & equipment house PT Sukanda Djaya di Bali, Rabu (6/12). Beverage & Equipment House merupakan unit usaha PT Sukanda Djaya  yang bergerak di bidang penyediaan mesin kopi, rational combi kitchen oven, beverage serta pusat pelatihan  untuk kebutuhan hotel, resto dan café. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban, termasuk di Indonesia, tapi merintis bisnis kopi tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan.

Adrian Zmith, pemilik i Koji Coffee, mengemukakan ada berbagai faktor yang berperan dalam mempertahankan bisnis kopi, dalam hal ini adalah kedai kopi. “Tantangannya tempat dan momen ketika membuka coffee shop,” kata Adrian, Rabu (8/8).

Ketika baru membuat kedai kopi pada 2010 silam, ia terpaksa gulung tikar hanya dalam waktu dua tahun. Bukan masalah lokasi yang tidak strategis, tapi momen yang belum tepat, kata Adrian.

“2010-2012 masih tren baru, jadi belum siap menerima, (belum banyak yang menikmati) kopi tanpa gula atau kopi dari daerah-daerah Indonesia,” ujar dia.

Kini iklim bisnis kopi yang semakin membaik, lebih banyak varian kopi yang bisa dieksplorasi karena semakin banyak akses untuk bekerjasama dengan para petani kopi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid