Masyarakat yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) melakukan aksi di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (15/9). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk membatal revitalisasi berbasis reklamasi wilayah Teluk Benoa dan menuntut pembatalan Perpres Nomor 51 tahun 2014 yang menjadi dasar hukum reklamasi Teluk Benoa, Bali. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/15.

Bali, Aktual.com – Forum Rakyat Bali (ForBali) anggap dagelan sikap Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang ‘menantang’warga yang menolak reklamasi Teluk Benoa untuk berdebat di Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS).

Koordinator ForBALI tolak reklamasi Teluk Benoa, I Wayan Gendong Suardana menilai tawaran gubernur sebagai hal lucu. Sebab debat antara gubernur yang mendukung reklamasi Benoa dengan warga Bali yang menolak, sudah sering dilakukan.

“Dalam debat itu, gubernur kalah telak,” klaim dia, dalam siaran pers, Sabtu (26/3).

Suardana pun menilai sang gubernur hanya cari sensasi saja dengan menantang debat. Atau sebagai bentuk kebingungan dengan derasnya penolakan dari masyarakat. Mengingat 28 desa adat di Bali, termasuk di daerah pesisir sudah secara resmi menyatakan menolak reklamasi.

Sang gubernur pun ditantang balik untuk hadir di podium yang berkali dibuat warga Bali selama empat tahun terakhir yang menolak reklamasi. “Gubernur tidak berani hadir,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: