Jakarta, Aktual.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) telah menyelesaikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2017 – 2026. Dalam RUPTL terbaru ini, target bauran energi untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) naik dari sebelumnya 19,6 persen menjadi 22,5 persen pada tahun 2025.
Revisi RUPTL juga menetapkan target terbaru infrastruktur ketenagalistrikan, mengoptimalkan pemanfaatan energi setempat untuk pembangkitan tenaga listrik serta pemilihan teknologi yang lebih efisien sehingga dapat menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
“Dalam RUPTL 2017-2026 kita sudah merevisi target penggunaan EBT untuk kelistrikan. Jika digabung, dari air, panas bumi dan EBT lainnya diharapkan porsi bauran EBT pembangkitan bisa mencapai 22,5 dan persen pada 2025. Ini sejalan dengan target di Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Hal ini merupakan komitmen yang besar. Untuk batubara di 2025 ditargetkan 50 persen dari total energi primer, Gas 26 persen dan BBM diharapkan hanya kurang dari 0,5 persen,” ungkap Menteri ESDM, Ignasius Jonan secara tertulis, Rabu (5/4).
Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero), Nicke Widyawati, menambahkan, untuk target penyediaan infrastruktur listrik tahun 2025 dalam RUPTL terbaru juga akan mengedepankan EBT.
“Total 21.549 MW pembangkit yang kami usulkan di RUPTL terbaru berasal dari EBT dari PLTA, PLTP, PLTMH dan sebagainya,” ujar Nicke.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka