Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) berdiskusi dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) sebelum mengikuti Rapat Terbatas membahas situasi ekonomi terkini di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8). Dalam pertemuan tersebut juga dibahas pelemahan mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, kenaikan harga kebutuhan pokok, serta situasi ekonomi makro Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan target laba perusahaan plat merah tahun buku 2015 yang sudah disusun sejak awal tahun dan akan menjadi dasar perhitungan dividen dalam APBN TA 2016 sebesar Rp165,405 miliar tidak akan tercapai, mengingat kondisi perekonomian sebagaimana saat ini.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa target tersebut tidak tercapai lantaran banyaknya BUMN yang nilai pinjamannya tertekan oleh nilai tukar Rupiah terhadap USD.

“Tidak tercapai karena sehubungan terutama dengan beberapa perusahaan yang mempunyai pinjaman dalam bentuk dolar yang tidak ada lindung nilainya otomatis kerugiannya lebih tinggi,” kata Rini di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/9).

Selain itu, adapun BUMN besar sekaliber PT Pertamina yang mengalami penurunan pendapatan akibat merosotnya harga minyak dunia, sehingga penjualan minyak mentah Pertamina pun ikut tergerus.

“Tapi ada juga seperti Pertamina dengan harga minyak yang juga turun dan juga memang juga ada pinjaman dalam dolar jadi pendapatannya juga turun,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: