Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diminta jangan hanya berfokus untuk mengejar target pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan sebesar 12 persen per tahun dan lebih memperhatikan nasib nelayan serta anggota keluarganya.
“(Indikator makro seperti angka pertumbuhan) sangat tidak berpengaruh (kepada nelayan kecil),” kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim di Jakarta, Senin (29/6).
Ketika ditanyakan apakah sektor kelautan dan perikanan dapat tumbuh sesuai yang ditargetkan Menteri Susi, Abdul Halim menjawab bahwa hal tersebut “jauh panggang dari api”.
Apalagi, ia mengingatkan bahwa bukan masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil yang merasakan perubahan angka yang diinginkan oleh menteri kelautan dan perikanan.
Selain itu, ujar dia, nilai tukar nelayan (NTN) yang menjadi patokan pemerintah untuk mengukur taraf kesejahteraan juga dinilai perlu untuk dikritik.
“NTN juga tidak bisa menggambarkan situasi dan kondisi nelayan di desa-desa pesisir,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan, sektor kelautan dan perikanan di Indonesia ditargetkan dapat tumbuh 12 persen per tahun karena fenomena El Nino yang diprediksi akan menerpa Indonesia bakal membuat pasokan ikan di kawasan perairan menjadi melimpah.
“Akhir tahun ini, pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat menyumbangkan 12 persen dari 8,9 persen yang telah dicapai oleh KKP pada awal tahun 2015,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Untuk itu, ujar dia, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menegaskan komitmennya dalam hal meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan.
Menteri Susi mengatakan, fenomena El Nino merupakan berkah tersembunyi karena diperkirakan bakal membuat kawasan perairan Indonesia penuh dengan potensi tangkapan ikan.
“Saya berharap El Nino membawa ‘blessing in disguise’ (berkah tersembunyi) bagi perikanan kita,” ujarnya.
Susi memaparkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, iklim ekstrim El Nino adalah masa musim kering yang panjang sehingga suhu mendingin di kawasan perairan Samudera Hindia.
Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, biasanya hal itu bakal memberikan panen sejumlah jenis ikan dan udang yang luar biasa.
Artikel ini ditulis oleh: