Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengungkapkan bahwa produksi migas Indonesia setiap tahun semakin menurun, bahkan dalam lima tahun terakhir produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional tidak mampu mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Sasaran lima tahun terakhir, target produksi migas belum pernah tercapai, sehingga perlu dicari cara agar bisa tercapai tahun ini,” kata Indroyono saat membacakan pidato Presiden Joko Widodo yang batal hadir pada pembukaan acara IPA Convention and Exhibition 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/5).‎

Ia menjelaskan, dari catatan ‎Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi atau lifting minyak dan gas bumi (migas) di 2011 hanya 898.000 barel per hari atau hanya 95,02%, di bawah target APBN-Perubahan 2011 sebesar 945 ribu barel per hari.‎

“Pada 2012 juga kembali terulang, begitu juga di 2013 yang hanya terealisasi sebesar 98,4% atau setara 1,218 juta barel per hari dari target 1,24 juta barel per hari, dalam APBN-P 2013,” ujarnya.

Untuk itu, sambung dia, Pemerintah mulai tahun ini harus benar-benar melakukan langkah nyata agar ketertinggalan di masa lalu bisa dikejar di masa sekarang. Meski begitu, diakuinya langkah nyata yang dimaksud tidak bisa hanya dilakukan dengan langkah-langkah biasa seperti masa lalu tetapi harus dilakukan dengan cara yang luar biasa.

“Saya ingin garisbawahi tentang prioritas pembangunan kita. Migas adalah hal penting selain batu bara dan energi baru terbarukan. Kita harus meningkatkan produksi, dibarengi peningkatan sumber cadangan baru,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka