Jakarta, Aktual.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Muhammad Syafii menilai bahwa melesetnya penerimaan target tax amnesty lantaran hilangnya kewibawaan pemerintah saat ini. Pasalnya, hingga saat ini penerimaan target tax amnesty dari Rp165 triliun baru mencapai sekitar Rp2,4 triliun atau sekitar 10 persen dari target awal.
“Faktanya yang kita dengar hanya mendapatkan Rp2,4 Triliun dari Rp165 Triliun yang ditargetkan dari luar negeri. Itu kurang lebih baru 10 persen saja dari target, selebihnya dari orang-orang dalam negeri,” kata Syafii di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (30/8).
Menurutnya, ketidakcapaian target tax amnesty tersebut membuktikan kewibawaan pemerintah sekarang sudah luntur. Pengusaha dan masyarakat kembali ragu akan langkah-pemerintah saat ini.
“Jadi pemerintah ini tidak punya wibawa sama sekali, tanpa ada kewibawaan pemerintah membuat UU apa saja tidak akan digubris atau justru kesan ‘main mata’ antara pemerintah dengan konglemerat,” tambah dia.
Ia pun mendukung langkah Muhammadiyah yang akan mengajukan judicial review terhadap ketentuan tax amnesty ke Mahkamah Konstitusi atas dugaan penyimpangan dari tujuan awal dibentuknya peraturan tersebut.
“Saya setuju, dan saya dukung (langkah itu),” ucap dia.
Selain itu, ketika ditanyakan apakah perlu ada contoh yang diperlihatkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan melaporkan harta kekayaanya untuk ikut program tax amnesty itu?. Anggota komisi III DPR ini mengaku pesimis terhadap keberanian pemerintah.
“Kalau mengharapkan contoh dari pemimpin negeri ini, itu jauh panggang dari api, biasa mereka hanya memerintah, mengancam dan sebagainya dan kita tidak bisa melihat contoh dari mereka,” pungkasnya.
(Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka