Jakarta, Aktual.com – Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radi meminta pemerintah memberi layanan yang optimal kepada masyarakat, terlebih pemerintah telah mencabut subsidi dan menaikkan tarif administrasi kendaraan bermotor.

“(Kenaikan tarif) Perlu diimbangi dengan peningkatan pelayanan dalam penyediaan listrik dan administrasi kendaraan bermotor,” katanya kepada Aktual.com, Minggu (8/1)

Sebagaimana telah disampaikan, pada bulan ini telah terjadi kenaikan tarif secara bersamaan pada sektor listrik, BBM dan pengurusan administrasi kendaraan bermotor. Adapun kenaikan tarif listrik akibat kebijakan pemerintah mencabut subsidi listrik 900 VA dengan pengalihan anggaran sebesar Rp 20 triliun.

Kebijakan pencabutan subsidi ini dilakukan secara bertahap mulai Januari ini. Pada awalnya, tarif listrik masih berada pada harga Rp586/kWh, namun pada tahap pencabutan pertama, yakni periode Januari-Februari, harga akan menjadi naik sebesar Rp790/kWh dan rata-rata tagihan sebesar Rp100.000 per bulan.

Pada periode kedua, Maret- April akan melonjak sekitar 38 persen dan menjadi Rp1000/kWh dengan rata-rata tagihan sebesar Rp137.000.

Untuk periode ketiga pada bulan Mei, akan mengalami kenaikan hingga 24 persen denga tarif Rp1,352/ kWh dengan total tagihan rata-rata Rp170.000 per bulan.
Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby