Presiden Joko Widodo (keempat kiri) menjabat tangan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Seskab Pramono Anung (kedua kanan) usai menekan tombol sebagai simbol peresmian Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1B dan 1C, Jakarta, Jumat (3/11). Jalan Tol Becakayu yang sudah siap dioperasikan adalah seksi 1B yang menghubungkan Cipinang Melayu-Pangkalan Jati dan seksi 1C yang menghubungkan Pangkalan Jati-Jakasampurna. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menegaskan jika kenaikan tarif tol dalam kota yang akan berlaku besok (8/12) akan menjadi beban tambahan bagi masyarakat.

“Kenaikan tarif tol ini pasti menyusahkan rakyat, rakyat yang sudah susah dibuat makin susah lagi, seharusnya tol itu dibuat makin lama makin murah,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (7/12).

“Kalaupun ( kenaikan tarif tol) ini dipakai untuk pembiayaan-pembiayaan infrastruktur selanjutnya, harusnya sudah dipikirkan supaya tidak memberatkan. Apa gunanya sekarang, seharusnya tol ini menjadi fasilitas bagi masyarakat, dan juga jalan-jalan atau infrastruktur lain, bukan menjadi beban,” paparnya.

Terlebih, sambung Fadli, tol yang seharusnya bebas hambatan tidak jauh beda kondisinya dengan jalan non tol alias sama-sama macet. Dan, seharusnya biaya tol digratiskan.

“Kenaikan tarif tol tidak layak saat ini, malah harusnya turun. Sebenarnya kalau di negara-negara lain, tol itu dalam kurun waktu tertentu digratiskan. Karena itu merupakan kewajiban bagi pemerintah menyediakan jalan yang bebas hambatan, yang layak, baik dan cepat,” pungkas Fadli.

(Reporter: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka