Jakarta, Aktual.co — Ketidak jelasan sikap pemerintah terkait pengambil alihan Blok Mahakam dari Total EP dan Inpex Jepang menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Energy Watch Indonesia menilai ada indikasi  intervensi mafia migas internasional terhadap pengambil alihan blok mahakam.

“Pemerintah segera memutuskan sikap pengambilalihan blok mahakam. Rakyat Indonesia menginginkan blok mahakam dikelola oleh Pertamina seluruhnya. Total dan Inpex sudah untung ratusan trilliun dari Mahakam, sekarang saatnya mereka hengkang dari mahakam,” ujar direktur EWI, Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Jumat (20/3).

Dirinya mempertanyakan ketidak jelasan sikap pemerintah yang terkesan mengulur ulur waktu sehingga sampai pada titik kritis. Pada ujungnya dengan alasan kesinambungan produksi, kontrak diperpanjang dan hanya menyerahkan saham 51 persen pada pertamina.

“Ini hanya akal-akalan. Mahakam jangan jadi makam bagi Trisakti dan Nawa Cita. Sikap tegas Jokowi dituntut dalam hal ini. Jika darah Jokowi masih merah putih, maka segera putuskan Pertamina 100% ambil alih blok mahakam,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dibalik penyerahan seluruhnya blok Mahakam kepada Pertamina, hingga saat ini pemerintah masih bungkam soal harga pembelian Blok Mahakam. Pasalnya, Blok Mahakam yang saat ini dikuasai oleh Total E&P dan INPEX mengaku telah menginvestasikan dana senilai USD27 miliar atau setara Rp351 triliun (Kurs Rp13.000).

Menurut perjanjian Billateral Investment Treaty (BIT) Indonesia dengan Perancis, nasionalisasi harus memberikan kompensasi harga layak. Jika tidak maka Indonesia dapat digugat ke Arbitrase internasional. Demikian juga menurut UU 27 tahun 2007 tentang Penanaman Modal menyatakan bahwa nasionalisasi harus melalui pembelian.

Sebagai catatan, Total dan INPEX selama 48 tahun mengaku telah menyumbangkan pendapatan negara senilai Rp750 triliun, atau Rp15 triliun per tahun. Perkiraan pendapatan yang diterima TOTAL dan INPEX bisa mencapai Rp2.250 triliun berdasarkan perhitungan bagi hasil minyak dan cost recovery yang dibayar oleh negara.  

Artikel ini ditulis oleh:

Eka