Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI Muslim Ayub mengatakan bahwa komisi akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke lokasi tewasnya taruna akademi kepolisian (Akpol) yang dianiaya 12 seniornya.
“Itu memang sudah direncanakan Rabu (24/5) besok kita akan ke Semarang untuk melihat apa situasi sebenarmya. Karena kita ketahui hal-hal ini (kekerasan) memang kita harus tinggalkan,” kata Muslim, di komplek Parelemen, Senayan, Jumat (19/5).
Sebab, sambung dia, peristiwa tewasnya taruna Akpol bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah berulang kali.
“Gubernur Akpol harus kita sampaikan, bahwasanya peristiwa ini bukan sekali tapi sudah ratusan kali. Hal ini kita garisbawahi akan kita tegaskan, jangan ada lagi senior itu melakukan pemukulan intimidasi terhadap para juniornya, hingga berujung pada kematian,”sebut dia.
“Dan ini harus kita tindak. Ini tanggung jawab gubernur Akpol untuk melihat persoalan disana,” tanbahnya.
Politikus PAN itu menegaskan bahwa tidak ada pendidikan dalam taruna Akpol dalam peningkatan kedisiplinan dengan melakukan tindak kekerasan tersebut.
“Tidak ada. Tapi ini kebiasaan yang dijalankan dan tradisi ini harus dihapuskan. Itu tidak perlu, kalau latihan fisik kenapa dipukul digebug junior-juniornya? Tradisi ini wajib kita tinggalka,” ucapnya.
” Harusnya junior kita hormati, senior kita harus hargai. Kalau prisnisp seprti itu dilakukan saya rasa ga ada kejadian kematian kayak gini,” pungkas dia.
Laporan: Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid