Jakarta, Aktual.com — Rasulullah SAW bersabda, ”Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah SWT karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina. Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari)
Ustad Syarif Hidayatullah menuturkan, bahwa khutbah yang dilakukan dalam salat Gerhana adalah sekali sebagaimana salat ’ied, bukan dua kali khutbah. Inilah pendapat yang benar sebagaimana dipilih oleh Imam Asy Syafi’i.
Salat gerhana sendiri dilakukan sebanyak dua rakaat dan ini berdasarkan kesepakatan para Ulama. Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai tata caranya.
Ada yang mengatakan bahwa salat Gerhana dilakukan sebagaimana salat sunah biasa, dengan dua rakaat dan setiap rakaat ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa salat gerhana dilakukan dengan dua rakaat dan setiap rakaat ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas Ulama.
Tata cara salat Gerhana adalah sebagai berikut,
Pertama, salat 2 rakaat sebagaimana salat biasanya, boleh kita melaksanakannya sendiri-sendiri, atau mungkin lebih utama jika kita melaksanakannya secara berjamaah
Kedua, Salat 2 rakaat dengan 4 kali rukuk, dan juga 4 kali sujud, yaitu pada raka’at pertama (sesudah rukuk dan i’tidal) kita membaca surat Al-Fatihah lagi, selanjutnya kita terus melakukan rukuk sekali lagi dan i’tidal, kemudian kita terus sujud selnjutnya sebagaimana biasa. Dan pada raka’at kedua juga kita lakukan seperti halnya pada raka’at yang pertama. Jadi dengan demikian salat Gerhana tersebut seluruhnya berjumlah 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud.
“Apabila salat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari tersebut dilaksanakan seperti salat biasanya yakni 2 rakaat dengan 2 rukuk, maka hal itu tidak menjadi halangan juga (cukup sah pula),” tutur Ustad Syarif Hidayatullah, kepada Aktual.com, di Jakarta, Kamis (03/03).
Adapun bacaan niat salat Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari,
Gerhana Bulan
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya, “Saya niat (melaksanakan) salat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Gerhana Matahari
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku niat (melaksanakan) salat sunah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Setelah itu Imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.
Artikel ini ditulis oleh: