Jakarta, Aktual.co — Kamis (25/12) sore, langit di jembatan perbatasan Jalan Manggarai Utara, Tebet, Jakarta Selatan dengan Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, mendadak redup tertutup awan mendung. Ratusan warga Jalan Tambak, Menteng tumpah ruah ke sekitar jembatan perbatasan wilayah tersebut.
Ratusan warga Tambak yang tumpah ke jalan itu terdiri dari berbagai usia. Mulai dari anak pria berusia belasan tahun, dewasa hingga orang tua. Bahkan kaum perempuan juga turut menyemut. Menutupi dua jalur Jalan Tambak, Menteng.
Setelah diketahui, ternyata tawuran kampung antara warga Jalan Tambak dengan warga gang Tuyul, Manggarai Utara, Tebet, Jakarta Selatan ini pecah lagi. Penyebabnya masih diselidiki oleh petugas kepolisian. Padahal beberapa waktu lalu, sudah ada kesepakatan damai antara kedua belah warga yang bertikai dengan dihadiri 3 pilar dari Kepolisian, TNI dan Pemda setempat. Serta sejumlah ketua RW dan tokoh masyarakat dari kedua belah pihak juga sudah melakukan mediasi.
Namun nyatanya sejak Rabu (24/12) malam, tawuran antar dua kampung yang bertetanggaan ini kembali pecah lagi. Sejak Rabu malam hingga Kamis sore tadi, diketahui sudah tiga kali tawuran terjadi.
Anggota Binmas Polrestro Jakarta Pusat, Kompol Santoso mengatakan peristiwa tawuran susulan kembali terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya ada pelaku naik motor diduga warga Manggarai, datang langsung menyerang warga Jalan Tambak, Menteng. Mereka melemparkan batu ke arah warga Tambak.
“Selain melempari warga, mereka juga menyerang petugas polisi yang berada di pos pengamanan tawuran,” terangnya di lokasi.
Pasca pelemparan batu itu, sontak membuat warga Jalan Tambak Geram. Tawuran pun pecah. Kedua belah warga saling serang dengan melempar batu dan petasan.
“Sempet sambit-sambitan batu dan petasan,” ceplos Kompols Santoso.
Tawuran antar kampung yang sudah terjadi sejak lama ini, seperti menjadi doktrin secara turun temurun di masing-masing wilayah.
Menurut keterangan salah seorang warga Menteng, tawuran antar wilayah Manggarai dengan Menteng ini sudah terjadi sejak tahun 1998 silam.
“Udah lama, udah nggak heran lagi. Kalau masalahnya mah macam-macam. Kayaknya kalau buat damai juga sudah susah, soalnya kemarin-kemarin sudah ada kesepakatan damai dari kedua belah pihak, tapi sekarang tawuran terjadi lagi,” jelas pria yang enggan menyebutkan namanya itu.
Akibat tawuran warga ini, seorang anggota Sabhara Polrestro Jakarta Pusat menjadi korban terkena letusan mercon petasan yang ditembakan dari arah wilayah warga Manggarai. Anggota Sabhara yang belum diketahui identitasnya itu terkena luka memar di bagian leher depan.
Begitupun sebaliknya. Warga Gang Tuyul, Manggarai Utara juga menjadi korban atas bentrokan antar warga tersebut. Korban diketahui bernama Saiful alias Ipul (26), terkena tembakan gas air mata di bagian matanya.
“Ipul kena tembakan gas airmata polisi dari jarak dekat sekitar 2 meter, seperti sengaja mengarahkan ke warga. Ipul luka parah dibagian mata, sekarang sudah dibawa ke IGD RSCM,” jelas Andi, pria bertato batik di tangan kirinya itu.
Pemuda warga Manggarai ini menambahkan, temannya itu terluka saat sedang membalas atas serangan dari warga Jalan Tambak.
“Kalau kenanya sama warga juga sih itu udah resiko tawuran. Tapi kalau kenanya ama polisi, entar bisa-bisa ributnya warga ama polisi. Mata si Ipul hamper keluar,” paparnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata kejadian dari pihak warga Manggarai, Joni (40) mengatakan pada Rabu (24/12) semalam sekitar pukul 23.30 WIB, warga Tambak tiba-tiba menyerang Gang Tuyul, Manggarai. Namun menurut Joni, semalam warga gang Tuyul bisa di halau oleh petugas Kepolisian dan TNI yang berjaga di pos terpadu. Sekitar pukul 02.30
WIB, semua petugas pos terpadu pulang.
“Nah, pukul 04.00 WIB, warga Tambak nyerang lagi pakai petasan. Kan di Jembatan perbatasan wilayah itu kalau subuh banyak pedagang sayur. Mereka (warga Tambak, red) nyerang kesini, nah pedagang pada bubar. Dagang milik para pedagang dibuang-buangin oleh warga Tambak. Tawuran sampai Pukul 05.00 WIB, kemudian bubar,” sesal Joni saat diwawancarai di lokasi, Jalan Manggarai Utara II, Jakarta Selatan.
Peristiwa tawuran berhasil dibubarkan petugas pada pukul 17.00 WIB dengan puluhan tembakan gas air mata yang ditembakan ke kedua wilayah yang bertikai. Selanjutnya akses jalur kendaraan di Jalan Tambak mengarah ke Manggarai, kembali dibuka petugas dan bisa di lewati kendaraan.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja menegaskan dalam mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, pihaknya mengerahkan ratusan petugas gabungan.
“Untuk wilayah Pusat, kita kerahkan 100 orang personil gabungan dari Brimob, Polrestro Jakpus dan Polsek Menteng,” tegasnya di lokasi tawuran.
Sementara di lokasi terpisah, Kapolrestro Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Hadiningrat mengaku pihaknya masih mendalami pemicu terjadinya tawuran antar warga yang berbeda wilayah tersebut. Penyebabnya masih dalam penyelidikan.
“Kamis tadi pagi terjadi sebentar. Kemudian Kamis siang sudah damai. Perdamaian dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB. Tapii tadi sore pecah lagi. Beruntung, pada saat kejadian, petugas kita ada di pos terpadu bersama Tni, Polri, Pemda dan tokoh masyaralat setempat. Dalam mengantisipasi tawuran ini, kita kerahkan 50 personil Sabhara untuk melakukan pengamanan,” akunya kepada sejumlah wartawan.
Artikel ini ditulis oleh:

















