Jakarta, Aktual.Com-Pasca pemerintah keluarkan kebijakan tax amnesty, 18 Juli 2016 lalu, bisnis properti di Indonesia diprediksikan akan menggeliat di awal tahun 2017. Pasalnya program itu pun dinilai akan mempengaruhi investasi pengusaha di bidang properti, khususnya di luar negeri seperti Amerika Serikat.

“Saya optimis mulai (menggeliat) di awal tahun sih bergeraknya, awal 2017. Tapi tahun ini kalau dibilang stagnan juga gak bisa, karena sudah mulai bergerak didkit-dikit. Jadi awal 2017 baru mulai, kencengnya baru pertengahan,” ungkap Konsultan Keuangan dan Perpajakan, Lucas Sony Sanjaya pada Seminar Nasional bertajuk Tax Amnesty dan Peluang Investasi Property di Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Lebih lanjut Lucas mengatakan, kebijakan tax amnesty juga berdampak banyak terhadap para investor dan pelaku di sektorproperti. Disisi lain, kata dia, dengan adanya permintaan dan penawaran terhadap properti, perekonomian di Indonesia otomatis juga dapat terbantu.

“Pengaruhnya banyak jadi pengusaha sekarang sudah mulai sadar tentang kewajiban perpajakan yang harus mereka lakukan. Dan mereka aware sekarang bahwa ini sesuatu kontribusi untuk melaporkan pajak yang sebenarnya,” jelas Lucas.

Sedangkan menurut perwakilan dari perusahaan properti dari Amerika Serikat Mount Helix Holdings, Clara T. Lisin bisnis properti adalah jenis bisnis yang paling aman untuk saat ini terutama jenis properti perumahan dan apartemen.

“Ragam investasi banyak itu. Tapi paling aman untuk investasi itu properti, karena wujudnya nyata, dan tidak bisa dipindah tempatkan. Jadi paling aman dibanding lain, seperti bisnis emas, minyak yang turun naik,” ujar Clara.

Tetapi sambung Clara, dirinya melihat kondisi saat ini masyarakat Indonesia penting terlebih dahulu untuk mempelajari tentang financial, bank, dan asuransi. Setelah mengerti hal itu, baru bisa beraksi dengan menjalankan bisnis properti tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs