Polisi melakukan olah TKP ledakan bom.

Jakarta, Aktual.com — Hari ini, seluruh media di Indonesia sedang memberitakan ‘tragedi bom’ yang meledak pagi ini di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. Namun, tahukah Anda bahwa ada dampak lain terkait maraknya pemberitaan bom serta aksi baku tembak teroris tersebut bagi mental anak-anak Anda, khususnya bagi generasi muda Islam?

Dijelaskan oleh Psikolog Dewi Ulfah Arini MM, Assessor dari Konsultan Management, di Prima Astha Redana, bahwa pemberitaan yang mengandung unsur kriminalitas sebaiknya tidak ditonton oleh anak-anak.

“Kami para psikolog juga sedang membahas hal tersebut. Menurut kami ini tidak baik ya ditonton oleh anak. Terlebih ada gambar atau juga foto-fotonya,” ujar Ulfah, kepada Aktual.com, di Jakarta, Kamis (14/01).

Menurut Ulfah, tontonan ‘vulgar’ seperti itu dapat membuat anak menjadi trauma. Mengingat tiap anak berbeda-beda dalam menerima pesan yang akan dicernanya. Ulfah kembali menyarankan, sebaiknya mengalihkan tontonan jika anak sedang berada di depan televisi.

“Bahasa dan tontonan yang ‘vulgar’ yang banyak beredar hari ini akan menyebabkan trauma buat anak. Karena setiap anak berbeda-beda cara menanggapi kondisi sosial yang ada saat ini, sebaiknya alihkan tontonan yang lain saja,” imbau Ulfah memberikan saran.

Mengingat media saat ini gencar memberitakan aksi teror aksi terorisme, Ulfah memberikan saran kepada para orang tua dalam metode mendidik anak.

“Intinya adalah tanamkan ajaran akhlak ke anak bagaimana sikap yang baik mana yang buruk. Tidak boleh menyakiti satu sama lain. ‘Kalau sama semua orang itu harus baik dan tidak boleh jahat. Kalau kejadian seperti itu Allah SWT nanti bisa marah’,” urai ia menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh: