Jakarta, aktual.com – Siaran langsung bincang-bincang Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di kanal YouTube menjelang ujian masuk perguruan tinggi pada Jumat(26/6) diharapkan menjembatani hubungan baik pemerintah dengan para remaja, khususnya calon mahasiswa. Sayangnya tayangan obrolan langsung ini diserbu komentar miring netizen karena lupa mematikan fitur obrolan langsung.

Selain mengungkapkan kata-kata kasar, mereka juga menyatakan ketidakpuasan dan bahkan menyebut tidak akan memilih partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan di kolom obrolan langsung.

“Kamu lupa mematikan fitur obrolan langsung. Saya menyarankan kalian untuk melakukannya,” bunyi salah satu komentar yang memperingatkan saat streaming langsung dimulai.

Dalam video yang diposting di saluran YouTube Erdoğan, menunjukkan siaran itu diserbu lebih dari 133.000 dislike dari netizen dan 13.000 like. Video itu telah ditonton hingga 43.784 kali dilihat, seperti dilansir Ahval News, Sabtu(27/6).

Sebelum muncul serbuan komentar negatif netizen, sebagian besar komentar yang masuk menyatakan dukungan untuk Erdogan dan AKP. Mereka juga menuntut agar ujian universitas ditunda. Hal ini seiring dengan masih adanya pandemi Covid-19 di Turki.

Beberapa komentar di antaranya juga mengkritik pemerintah, memposting nilai tukar mata uang euro dan dolar, dan ada pula yang menyatakan bahwa pengeluaran harian istana presiden Erdogan dapat “memberi makan lebih dari 100.000 pekerja harian dengan upah minimum.”

Sekitar 33 menit tayangan live, kemudian muncul pengguna yang mulai memposting komentar kasar dan negatif ke obrolan langsung, misalnya “Oy moy yok,” yang secara kasar diterjemahkan menjadi, “Tidak ada suara untuk Anda.”

Menyadari adanya serangan komentar negatif tersebut maka tim media sosial presiden langsung mematikan fitur obrolan langsung di menit ke-39.

Empat jam setelah streaming dilakukan, pemutaran ulang tayangan video telah diaktifkan kembali dan saat ini dapat dilihat, dengan komentar terakhir yang ditampilkan “tidak ada suara untuk Anda,”.

Tautan yang diposting di saluran YouTube Anadolu Agency yang dikelola pemerintah Turki telah menonaktifkan obrolan langsung, namun, beberapa pengguna menyindir postingan tentang “Tidak ada suara untuk Anda” di komentar YouTube.

“Kami tidak bisa menghilangkan kenyataan bahwa kami akan menutup mata terhadap fakta,” kata Erdogan, menanggapi pertanyaan salah seorang remaja.

“Kami tidak akan menggunakan media sosial secara luas dan efektif jika kami membencinya. Saya ingin mengingatkan Anda bahwa saya adalah orang yang paling banyak diikuti di Twitter di negara kita, dengan sekitar 16,2 juta pengikut,” lanjut Erdogan.

Seorang pejabat dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pada hari Jumat(26/6) menyatakan bahwa mereka yang menentang presiden Turki selama obrolan langsung adalah ‘Musuh Turki’.