Warga Palestina berjalan di atas puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di daerah El-Remal di Kota Gaza

Jakarta, aktual.com – Bahrain telah mengumumkan penarikan utusannya dari Israel sebagai tanggapan terhadap berlanjutnya konflik di Jalur Gaza yang telah menciptakan krisis kemanusiaan. Pemerintah Bahrain juga menghentikan sementara hubungan ekonomi dengan Tel Aviv.

Seperti yang diberitakan oleh Reuters dan Al Arabiya pada Jumat, tanggal 3 November 2023, langkah ini diumumkan oleh parlemen Bahrain pada Kamis, tanggal 2 November, waktu setempat. Bahrain menjadi negara Arab kedua setelah Yordania yang menarik Duta Besarnya dari Israel sebagai dampak dari berlanjutnya konflik di Jalur Gaza.

Parlemen Bahrain juga menginformasikan bahwa Duta Besar Israel telah meninggalkan Manama.

Selanjutnya, dijelaskan bahwa keputusan untuk mengembalikan Duta Besar dan menangguhkan hubungan ekonomi ini didasarkan pada “komitmen historis dan teguh Kerajaan dalam mendukung perjuangan Palestina dan hak-hak sah dari rakyat Palestina.”

Parlemen Bahrain juga mengutuk “operasi dan peningkatan eskalasi militer yang terus dilakukan oleh Israel, yang terjadi dalam konteks kurangnya penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional.”

Tak hanya itu, parlemen Bahrain juga menyerukan pengambilan lebih banyak keputusan dan langkah-langkah untuk melindungi nyawa warga sipil di Jalur Gaza dan di seluruh wilayah Palestina.

Israel, dalam responsnya, menyatakan bahwa hingga saat ini mereka belum menerima pemberitahuan resmi mengenai langkah yang diambil oleh Bahrain. Mereka menegaskan bahwa hubungan mereka dengan Bahrain saat ini dianggap “stabil.”

“Kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada pemberitahuan atau keputusan yang telah diterima dari pemerintah Bahrain dan pemerintah Israel untuk memulangkan Duta Besar negara tersebut,” sebut Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya.

“Hubungan antara Israel dan Bahrain stabil,” tegas pernyataan tersebut.

Bahrain dan Israel menjalin hubungan diplomatik melalui Perjanjian Abraham yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020. Sebelumnya, Yordania juga mengumumkan penarikan Duta Besarnya dari Israel sebagai tindakan serupa. Mereka menyatakan bahwa Duta Besar Yordania hanya akan kembali ke Tel Aviv jika Israel menghentikan perang di Jalur Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Israel telah melakukan serangan di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu. Dalam serangan tersebut, dilaporkan bahwa sekitar 1.400 orang tewas. Laporan dari otoritas kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa setidaknya 9.061 orang, termasuk 3.760 anak-anak, telah meninggal akibat serangan udara Israel selama tiga minggu terakhir.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain