Brebes, aktual.com – Anggota Fraksi PKB DPR-RI dapil Brebes dan Tegal, Nur Nadlifah menjelaskan organisasi Muslimat NU banyak membantu penyelesaian masalah di Brebes. Nadlifah bahkan mengungkapkan Muslimat NU sudah memberikan kontribusi maksimal dalam banyak aspek di kabupaten Brebes.
“Anggota Muslimat NU aktif diberbagai lembaga sosial, seperti kader kesehatan, pendidikan TK PAUD, dan lain sebagainya,” ujar dia dalam peringatan Hari Lahir ke-77 Muslimat NU di Halaman Islamic Center Brebes, Minggu (9/7) kemarin.
Bagi Nadlifah, secara historis, Muslimat NU memang memiliki tanggung jawab moral untuk ikut memperjuangkan masyarakat adil, makmur serta diridhai Allah SWT. Dan menurutnya, perjuangan itu dilaksanakan dengan perbuatan nyata membantu penyelesaian masalah sosial di kabupaten Brebes.
“Kita semua sedang menjalankan amanat Masyaikh, Ulama Ulama Perempuan dan organisasi untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat Brebes. Motivasi dan niatnya satu: membumikan Islam Rahmatan Lil’Alamin,” kata dia dalam rilis yang diberikan kepada aktual.com.
Senada, Menteri Tenaga Kerja RI (Menaker) Ida Fauziyah juga mengakui permasalahan kemiskinan dan stunting di Brebes, masih menjadi tantangan dan lahan pengabdian bagi kader Muslimat NU. Karena itu, ungkapnya, kader Muslimat NU harus terus berusaha mengentaskan kemiskinan, menurunkan stunting dan meningkatkan pendidikan di kabupaten Brebes.
“Jangan biarkan anak cucu kita mengalami kekurangan gizi. Muslimat telah berbuat banyak dengan sering aktif di majelis taklim yang menyediakan berkatan (makanan) sehingga dapat menambah nilai gizi,” ujar Ida.
Menaker Ida juga menghadiahi anggota Muslimat NU yang aktif menjadi konten kreator di media sosial (Medsos) dalam kegiatan tersebut. Ida memberi hadiah uang kepada sejumlah ibu-ibu hebat dengan jumlah berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. Menurut Ketua PP Muslimat NU tahun 2010 tersebut, medsos menjadi lahan dakwah baru organisasi tersebut untuk menyebarkan dakwah Jam’iyah NU.
“Tantangan baru bagi Muslimat NU era sekarang adalah bagaimana menghadapi gempuran media sosial. (Karena itu) maka harus dilawan dengan menjadi konten kreator medsos yang tentunya sebagai media dakwah,” tutup Ida.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson