Kalaupun, menurut dia para pedagang yang membeli bawang putih tersebut, maka nantinya bisa menjual kembali Rp35 ribu hingga Rp38 ribu/kilogram, dengan pertimbangan pedagang ambil untung sedikit ditambah ongkos angkut lainnya.

“Kelangkaan bawang putih, karena sekitar 93 persen kebutuhan itu didatangkan dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok), yang kebetulan di sana stoknya juga berkurang,” kata Haryadi.

Dalam kesempatan itu, Haryadi berharap, sebanyak 60 ton bawang putih tersebut bisa terjual habis dalam satu hari, sehingga akan berdampak turunnya harga bawang putih di Pontianak dan sekitarnya.

“Untuk OP bawang putih ini, yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yakni di Kota Pontianak. Kami juga sudah melakukan pengecekan di gudang-gudang yang ada di Pontianak, hasilnya tidak ada yang melakukan penimbunan bawang putih,” kata Haryadi.

Sebelumnya, Kamis (25/5) harga bawang putih yang dijual di Pasar Flamboyan atau pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, tembus dari Rp120 ribu/kilogram hingga Rp150 ribu/kilogram.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan