Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian lainnya untuk mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia.
Diperkirakan payung hukum proyek ini akan menggunakan Peraturan Presiden (Perpres), selain memang sudah ada penegasan dari Presiden Joko Widodo secara tertulis agar dikembangkan kendaraan yang ramah lingkungan.
“Mungkin pakai Perpres dan sudah ada instruksi tertulis dari bapak Presiden bahwa pemerintah akan mendukung pengembangan mobil listrik. Menkeu juga beberapa kali diskusi dengan saya bagaimana kita menunjang lingkungan yang lebih hijau dan bersih,” ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7).
Namun yang paling utama bagi Jonan selaku Menteri ESDM, dengan dikembangkan mobil listrik, diharapkankan akan mampu menekan volume impor BBM dan melonggarkan kebijakan fiskal pemerintah.
Untuk saat ini kemampuan produksi minyak nasional kurang lebih sekitar 800 ribu barel per hari sedangkan konsumsi nasional mencapai 16 juta barel per hari. Sehingga melalui Pertamina, pemerintah merogoh kocek yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.
“Itu kalau terjadi (industri mobil listrik), LPG akan lebih hemat, impor LPG pasti turun, impor BBM juga turun, itu yang penting,” ujarnya.
Karena itu dia mempersiapkan sektor di lingkungan kementeriannya untuk mendukung perencanaan tersebut. Diantaranya PLN dan Pertamina didorong membangun Charging Station Mobil Listrik di SPBU.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka