Jakarta, Aktual.com — Komisi VII DPR RI mendorong ‎Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memanfaatkan limbah kayu, guna menekan konsumsi elpiji 3 kilogram (kg).

“Untuk elpiji kita sepakat subsidi 6,65 juta ton, ‎tapi elpiji harus hati-hati, jangan sampai ada perubahan. Untuk yang banyak limbah kayu, itu bisa digunakan. Supaya kita jangan tiap tahun menambah elpiji. Bisa didorong penggunaan kayu di daerah yang banyak limbah kayunya,” ujar Anggota Komisi VII Inas Nasrullah Zubir dalam rapat kerja bersama Kementerian ESDM di gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/6).

Dirinya juga mengingatkan pemerintah agar terus meninjau angka tersebut agar jangan sampai terjadi lonjakan kebutuhan elpiji 3 kg pada tahun depan melebihi angka yang diasumsikan pemerintah.

Seperti diberitakan sebekumnya, ‎Komisi VII DPR RI telah menyepakati volume subsidi elpiji 3 kilogram (kg) sebesar 6,5 hingga 6,65 juta ton dalam RAPBN 2016.

Wakil Ketua Komisi VII yang bertindak sebagai pimpinan rapat, Tamsil Linrung mengatakan, ‎selain menyepakati besaran volume subsidi elpiji 3 kg, parlemen juga menyepakati volume subsidi minyak tanah sekitar 0,7 juta kl, dan subsidi minyak solar 16 juta hingga 18 juta kl.

“‎Kesepakatan Komisi VII DPR RI dan pemerintah, volume minyak tanah 0,7 juta kl‎, volume minyak solar 16-18 juta kl, dan volume elpiji 3 kg‎ 6,5-6,65 juta ton‎,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka