Tidak hanya listrik yang bersumber dari Gas, Menteri Jonan menyatakan Pemerintah juga mendorong pembangunan PLTU di lokasi mulut tambang (mine mouth).

“Sehingga pembangkit berada di satu lokasi, satu pulau. Mengandalkan sumber daya yang ada di lokasi tersebut,” papar Menteri Jonan.

Terkait batubara, Jonan menambahkan, harga batubara yang merupakan komoditas global sulit diprediksi. Menurutnya produsen batubara di Indonesia masih rentan terkena dampak pergerakan harga batubara karena jumlah produksinya yang masih sedikit dibanding negara lain, terutama Cina.

“Saat ini Cina memproduksi 3 Triliun Ton batubara dengan konsumsi sekitar 3.5 – 3.6 Triliun Ton per tahun. Jika Cina dibolehkan menambah 10 persen produksi batubara menjadi 3.3 triliun ton, para produsen batubara Indonesia akan terkena dampak. Saat ini Indonesia memproduksi 400 juta ton per tahun dengan konsumsi domestik 20 persen atau 80 juta ton untuk listrik dan pembangkit,” tandasnya Jonan.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka