Jambi, Aktual.com – Tim SAR Gabungan melalui jalur udara menghentikan sementara proses evakuasi crew helikopter Polairud yang ditumpangi Kapolda Jambi yang mengalami kecelakaan mendarat darurat di Bukit Tamiai, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Menurut Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kornelis, untuk kendala saat akan melakukan evakuasi pada sore tadi, cuaca di sekitar lokasi berkabut dan tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi melalui udara, sehingga helikopter Basarnas dan Puma milik TNI AU kembali ke bandara Sultan Thaha Jambi.
“Evakuasi akan dilanjutkan lagi pada Selasa pagi (21/2) dengan menggunakan helikopter diantaranya milik Basarnas, TNI AU, Barhakam Polri, Polda Sumsel dan Sinar Mas, semoga cuaca besok pagi di sekitar lokasi cerah dan seluruh korban dapat segera di evakuasi,” katanya, Senin (20/2).
Kapolda dan rombongan setelah berhasil dievakuasi nantinya akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara dan tim evakuasi darat dan uduara sudah tiba dilokasi jatuhnya helikopter yang ditumpangi kapolda, kata Direktur Rumah Sakit Bhayangkara Kombes Pol M El Yandiko.
Proses evakuasi Kapolda dan rombongan akan dilakukan melalui jalur udara karena kalau evakuasi melalui jalur darat itu sedikit sulit karena rutenya melintasi perbukitan yang terjal di Kerinci.
Pada saat proses evakuasi pihaknya menurunkan tim medis dari dokter bedah, dan anestesi untuk penanganan di lokasi akan dilakukan, mungkin sehingga kondisi sudah stabil akan kita evakuasi menggunakan helikopter.
Sementara itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi sudah mempersiapkan ruangan khusus untuk perawatan Kapolda Jambi beserta rombongan.
Hal tersebut disampaikan Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi dr Herlambang saat di posko crisis center Polda Jambi.
Herlambang juga menyebut bahwa meskipun belum di pastikan apakah nantinya Kapolda Jambi beserta rombongan akan di rawat di Mattaher atau belum. Namun sebagai antisipasi pihaknya telah menyiapkan ruangan khusus termasuk dokter.
“Iya kita sudah siapkan ruangan dan juga dokter spesialis bedah, anastesi dan juga dokter perawatan tetapi memang kita masih koordinasi dengan pihak RS Bhayangkara apa nanti akan menggunakan ruangan Raden Mattaher atau seperti apa,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu