Jakarta, Aktual.com — Tak banyak orang yang menyadari bahwa jantungnya mungkin sedang mengalami masalah. Mereka baru mengetahui ketika mendapati serangan jantung. Mengapa demikian?.

Diterangkan oleh Dr Dinesh Nair, Spesialis interventional cardiology dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, ditemukan beberapa masalah dalam jantung manusia. Namun, gejalanya yaitu sering kali tidak muncul sehingga banyak orang tak sadar ada masalah pada jantungnya.

Kemudian, Dinesh memberikan contoh bahwa seseorang yang menyukai olahraga pun tak sadar bahwa telah terjadi penyumbatan di pembuluh darahnya.

“Ada orang suka marathon, ternyata selama ini sudah ada sumbatan pembuluh darah di jantung sebanyak 90 persen. Dia enggak sadar. Makanya harus rutin cek jantung,” beber dokter Dinesh menjelaskan, kepada Aktual.com, baru-baru ini.

Terkait dengan penyembuhan penyakit jantung, di zaman serba modern saat ini, teknologi dan teknik pengobatan telah berkembang pesat sehingga dapat memberikan harapan kesembuhan lebih besar kepada para penderita Penyakit Kardiovaskular.

Dalam Seminar bertajuk ‘Sayangi jantungmu’ di Jakarta baru-baru ini, Dr.Dinesh memaparkan bahwa di Mount Elizabeth Hospital Singapore sebagai rumah sakit pertama di Singapura yang melayani kateterisasi jantung, memiliki serangkaian pilihan untuk pelaksanaan prosedur minimal invasif berbasis kateter yaitu seperti Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) untuk kelainan katup jantung.

Terapi Renal Denervation (RDN) untuk hipertensi, Bioabsorbable Vascular Scaffold (BVS) atau reabsorbable stentsutuh untuk penyakit arteri koroner, serta berbagai perkembangan baru lainnya di bidang Kardiologi.

Lalu, dr.Dinesh menjelaskan kelebihan dengan menggunakan teknik baru tersebut. Yaitu untuk meminimalkan rasa sakit, dan waktu pulih yang lebih cepat.

“Prosedur bedah minimal invasif dijalankan hanya dengan melalui sayatan kecil tanpa perlu membuka rongga dada pasien. Dengan minimalnya area sayatan, proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat sehingga dapat membantu pasien dari segi biaya. Selain itu, bedah minimal invasif membuat pasien dapat segera beraktivitas sehingga tidak memerlukan waktu inap yang lama,” jelas dokter Dinesh.

Prosedur minimal invasif dilakukan dengan membuka sumbatan terhadap pembuluh darah koroner sehingga aliran darah menuju jaringan otot jantung dapat dikembalikan ke kondisi normal. Prosedur dilakukan menggunakan kateter melalui pembuluh darah di paha atau lengan menuju ke pembuluh darah koroner di jantung.

“Proses diagnosis masalah kesehatan yang berpengaruh dapat menentukan siapa yang berisiko dan bagaimana prosedur penanganan canggih yang tersedia saat ini,” katanya lagi menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: