Denpasar, Aktual.com — Pulau Bali memang kaya akan sejarah. Tak salah jika Bali disebut sebagai Pulau Dewata, pulau yang diberkati oleh para Dewa. Jika ditarik jauh ke belakang, salah seorang tersohor dari Negeri Tiongkok yakni Sam Po Tay Jen pernah menginjakkan kakinya di Bali.
Ya, salah satu jejak peninggalan Laksamana Cheng Ho ada di Griya Kongco Dwipayana. Kelenteng ini terletak di Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai. Kita akan melewati hutan mangrove sejauh 600 meter untuk mencapainya.
Pemimpin Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Made Adnyana menuturkan, di Kelenteng yang dipimpinnya terdapat sebuah arca yang didewakan. Di bawah Arca itu bertuliskan, Sam Po Tay Jen.
“Sam Po Tay Jen ini orang Muslim. Silakan ditulis demikian, karena memang Beliau ini dari Tiongkok sudah Muslim,” kata Adnyana, kepada Aktual.com, Sabtu (6/2).
Menurut ia, meski beragama Muslim, namun Sam Po Tay Jen didewakan dan disembah oleh umat Budha. Soal sejarah kedatangan Sam Po Tay Jen ke Pulau Dewata, pria yang akrab disapa Atu Mangku itu menyebut ia adalah pelaut yang dengan pasukannya yang tersohor melakukan perjalanan keliling dunia. Salah satunya singgah di Pulau Bali.
“Beliau juga bisa dibilang salah satu penyebar ajaran Islam di Nusantara, khususnya Bali,” jelasnya.
Dalam syiar Islamnya, kata Atu Mangku, Sam Po Tay Jen tidak melakukannya dengan jalan kekerasan.
“Tidak dengan pertempuran, tapi dengan kebaikan. Bercocok tanam serta cara lainnya. Akhirnya Bisa diterima masyarakat,” papar dia.
Sam Po Tay Jen atau dikenal juga dengan “Sam Po Hong” alias “Laksamana Cheng Ho” dikenal sebagai seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok yang berkuasa pada tahun 1403-1424 dan merupakan kaisar ketiga dari Dinasti Ming.
Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho beberapa kali berlabuh di Indonesia. Perjalanan samudera Laksama Cheng Ho ini tidak hanya singgah di Bali, tapi juga di Aceh, Batam, Palembang, Belitung, Jakarta, Semarang, Cirebon dan Surabaya.
Artikel ini ditulis oleh: