Telkom Landmark Tower
Telkom Landmark Tower

Jakarta, Aktual.com –  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) mengumumkan capaian Kuartal III – 2017 yang secara konsisten memperlihatkan kinerja yang baik.

“Sembilan bulan pertama tahun 2017, Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp 17, 92 triliun. Perolehan tersebut naik 21,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,73 triliun,” ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen dalam keteangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/10).

Adapun total pendapatan per akhir September 2017 mencapai Rp 97 triliun atau tumbuh 12,5% dari Kuartal III – 2016 sebesar Rp 86,19 triliun dan EBITDA tumbuh 12,8% menjadi Rp 50 triliun dari sebelumnya Rp 44,38 triliun. Sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari segmen Data, Internet & IT Service yang tumbuh sebesar 30,5%. Segmen Data, Internet & IT Service masih menjadi kontributor dominan pertumbuhan kinerja dengan menyumbang sebesar 43,8% terhadap total pendapatan Perseroan.

Pada Kuartal III – 2017, Telkom secara konsisten memperlihatkan kinerja yang kuat, ditandai dengan kembali mencatat triple-double digit growth pada pendapatan, EBITDA dan laba bersih. Selain itu, bisnis digital semakin memperkuat kontribusinya.

“Sebagian besar bisnis digital Telkom memiliki kinerja yang baik pada kuartal ini. Kedepan, Telkom berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan karena didukung oleh semakin meningkatnya penggunaan data dan internet, baik oleh masyarakat perorangan maupun korporasi,” tuturnya.

Segmen Data, Internet & IT Service yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar mencatatkan pendapatan sebesar Rp 42,45 triliun. Selanjutnya, pendapatan Celullar Voice dan SMS tercatat sebesar Rp 38,68 triliun dan segmen Fixed Line Voice sebesar Rp 5,42 triliun. Adapun pendapatan Interkoneksi serta Network dan Layanan Telekomunikasi Lainnya secara berturut-turut membukukan pendapatan sebesar Rp 3,72 dan Rp 6,72 triliun.

“Fixed Broadband mencatatkan pertumbuhan pelanggan yang cukup berarti, yakni sebanyak 4,75 juta pelanggan. Jumlah tersebut termasuk 2,34 juta pelanggan IndiHome dengan ARPU IndiHome kuartal ini tercatat sebesar Rp 308 ribu,” jelasnya.

Seiring dengan penambahan infrastruktur, pada Kuartal III ini pelanggan IndiHome melonjak sebesar 53,5% dari 1,52 juta pelanggan di tahun sebelumnya. Paket IndiHome Netizen (Dual Play) yang diperkenalkan akhir tahun lalu mendapat respon positif dengan mencatatkan 581 ribu pelanggan baru atau mendekati 25% dari total pelanggan IndiHome saat ini. Adapun pelanggan layanan internet mobile Telkomsel Flash bertambah menjadi 80,33 juta user dari sebelumnya 50,48 juta, naik 59,1%.

Beban Perseroan hingga akhir September 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,8% menjadi Rp 61,41 triliun dari Rp 55,91 triliun di tahun sebelumnya. Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban Perseroan, yang meningkat sebesar 14,8% menjadi Rp 27,11 triliun. Peningkatan beban operasional dan pemeliharaan ini sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung performansi mobile dan fixed broadband.

Hingga September 2017, Capital Expenditure (Capex) TelkomGroup mencapai Rp 20,3 triliun. Belanja modal digunakan untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) guna mendukung Mobile Business serta menyelesaikan pembangunan akses dan infrastruktur backbone, termasuk peluncuran satelit dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) akses internasional untuk mendukung Fixed Business. Pada 8 Agustus 2017, SKKL dari Indonesia (Manado) ke Amerika Serikat (Los Angeles) telah selesai dibangun.

Selesainya seluruh pembangunan SKKL fiber optik akses internasional yang menghubungkan Indonesia ke Eropa Barat melalui Jazirah Arab dan kabel laut dari Indonesia ke Amerika Serikat melalui Samudera Pasifik ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki posisi strategis serta berpotensi menjadi hub digital dan telekomunikasi dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka