Beirut, aktual.com – Tembakan pemberontak melukai puluhan orang di Aleppo, Suriah, kata media pemerintah pada Sabtu (24/11), dan pemantau menyatakan tembakan pemerintah menewaskan sembilan orang di Idlib, yang dikuasai pemberontak.
Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah menyatakan kedua wanita dan tujuh anak-anak itu tewas di desa Jarjanaz di Propinsi Idlib, yang disepakati Rusia dan Turki sebagai penyangga.
Pengamat bermarkas di Inggris itu juga menyatakan penembakan di kota Aleppo, yang dikuasai pemerintah, melukai sedikit-dikitnya 32 orang, termasuk enam anak-anak, dan mengakibatkan kesulitan bernapas.
Sebagaimana dikutip Minggu (25/11) dari kantor berita negara SANA, mengutip pejabat kesehatan, menyatakan pemberontak menghantam dua distrik di Aleppo dengan tembakan berisi gas, yang mengakibatkan 50 orang merasa tercekik.
Saksi di luar rumah sakit al-Razi di Aleppo menyatakan tembakan itu mengakibatkan puluhan orang cedera, termasuk wanita dan anak-anak.
Kesepakatan menciptakan daerah bebas tentara menghentikan serangan tentara terhadap wilayah Idlib, termasuk bagian propinsi terdekat, Aleppo dan Hama.
Bakutembak pecah di Suriah barat laut sejak muncul perjanjian Rusia, sekutu kunci Damaskus, dengan Turki, yang mendukung beberapa unsur pemberontak.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan hampir tiga juta orang tinggal di wilayah barat laut itu dan telah diperingatkan akan pertempuran untuk memulihkan pemerintahan negara di sana.
Di antara berbagai unsur penguasa Idlib, yang kuat adalah pasukan Tahrir al-Sham, persekutuan garis keras pimpinan pejuang sebelumnya terkait dengan al Qaeda.
Pada awal bulan ini, Moskow menuduh pemberontak berusaha merusak kesepakatan itu, sementara pemberontak menuding tentara Suriah dan sekutunya menyerang wilayah tersebut.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang