Jakarta, Aktual.co — “Ini adalah situs yang harus dipertahankan, sebuah situs yang dilindungi, sebuah tempat yang tidak terjangkau, tempat untuk hidup dalam damai, tempat berlindung,” kata surat kabar Clarin Schavelzon, demikian menurut Google.
“Dan saya pikir apa yang kita temukan adalah tempat perlindungan bagi hirarki Nazi.”
The Washington Post melaporkan, bahwa satu bangunan tersebut tampaknya menjadi tempat tinggal, sebuah penyimpanan sekaligus sebagai pengintai tentara Nazi.
Setidaknya sebuah symbol swastika ditemukan di tengah reruntuhan, bersama dengan sejumlah koin Nazi dari kurun waktu 1938 to1944 serta porselen buatan Jerman Meissen dari waktu yang sama.
Schavelzon mengungkapkan, kemungkinan, ada artefak Nazi yang lain yang tersembunyi di dalam hutan.
“Menganalisis materi itu butuh waktu berbulan-bulan,” katanya kepada AFP.
“Kemungkinan ada bangunan lain, yang kita masih belum temukan. Ini adalah wilayah yang rumit untuk bekerja, dengan banyak vegetasi, yang bisa ditembus.”
Meskipun upaya luar biasa membangun tempat persembunyian, tampak seolah-olah tidak ada yang pernah tinggal di sana.
Hal itu disebabkan, Nazi tidak pernah untuk bersembunyi di hutan, dengan menerapkan yang dikenal sebagai “garis tikus” untuk melarikan diri dari kejaran tentara AS dan Eropa serta bermukim di kota-kota Amerika Selatan.
Khususnya Argentina, menjadi tempat perlindungan di bawah rezim Presiden Juan Peron, yang membantu melindungi penjahat perang Nazi.
Pada tahun 1960 silam, agen Mossad menemukan Adolf Eichmann, “Arsitek” dari Holocaust, yang tinggal di Buenos Aires dengan nama samaran Ricardo Klement. Eichmann diculik, kemudian dibawa ke Israel, diadili serta digantung pada tahun 1962.
Joseph Mengele merupakan dokter Nazi yang bertanggung jawab atas tindakan barbarnya di tahanan Auschwitz, Austria, dimana juga diyakini tinggal beberapa tahun di Argentina.
Artikel ini ditulis oleh:

















